Cari

Sosok

3 Mahasiswa UGM Manfaatkan Bunga Telang untuk Hambat Kanker Payudara

Bunga Telang, Sumber: odesa.id

 

Tiga mahasiswa UGM yakni Azzahra Asysifa, Achmad Ilham Nurgina, dan Andiny Aguningtyas memanfaatkan tanaman bunga telang sebagai obat untuk menghambat pertumbuhan sel kanker payudara.

“Bunga telang mengandung flavonoid seperti kaempferol dan quercentin yang berpotensi digunakan sebagai antikanker,” kata salah satu peneliti, Azzahra Asysifa, dalam rilis, Kamis, 16 Mei 2019.

Azzahra dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK), bersama dengan dua rekannya, yakni Achmad Ilham Nurgina (FKKMK) dan Andiny Aguningtyas (Farmasi) melakukan penelitian pada bunga yang memiliki nama latin Clitoria ternatea.

Mereka meriset tentang bagaimana ekstrak flavonoid dalam bunga telang dapat membunuh sel-sel kanker dan menghambat kecepatan migrasi dari sel kanker payudara.

 

Tiga mahasiswa UGM yakni Azzahra Asysifa (Fakultas Kedokteran), Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK), Achmad Ilham Nurgina (FKKMK) dan Andiny Aguningtyas (Farmasi) meneliti bunga Telang untuk menghambat kanker payudara, Sumber: Humas UGM

 

Penelitian dilakukan melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang penelitian eksakta (PKM-PE) UGM 2019 di bawah bimbingan Dr. dr. Eti Nurwening Sholikhah, M.Kes .

Azzahra mengatakan, mereka melakukan penelitian diawali dari rasa prihatin terhadap penderita kanker payudara. Penyakit ini, kata Azzahra, merupakan penyebab utama kematian akibat kanker di lebih dari 100 negara. Pada tahun 2018 terdapat kurang lebih 2,1 juta kasus baru kanker payudara.

“Bahkan, para ilmuwan memprediksi tahun 2050 kejadian kanker payudara akan meningkat mencapai 3,2 juta kasus baru per tahunnya,” tutur Azzahra. 

Hal tersebut, kata Azzahra, menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat, terutama bagi para wanita. Meskipun saat ini terdapat berbagai metode pengobatan kanker, seperti kemoterapi dan lainnya, namun, kata Azzahra, cara tersebut menimbulkan efek samping yang dapat menurunkan kualitas hidup pasien.  

Oleh sebab itu, saat ini banyak dikembangkan terapi tertarget yang dapat mentarget kelainan di tingkat genetik atau molekular sehingga tidak berbahaya bagi sel-sel normal.

Mereka mulai meneliti dengan menarget gen BCL-2 dan VEGF. Gen-gen tersebut merupakan beberapa gen yang berperan dalam perkembangan dan migrasi dari sel kanker payudara.

“Hasil dari penelitian tersebut harapannya dapat menjadi tonggak pengembangan terapi tertarget yang dapat menggantikan kemoterapi yang mulai ditinggalkan akibat efek samping yang terlalu besar dengan memanfaatkan kekayaan hayati berupa tanaman herbal,” kata Azzahra. 

Tokoh Selanjutnya
Cerita Anak Pengamen Masuk Teknik UGM Tanpa Tes
Tokoh Sebelumnya
Mahasiswi UGM Sabet 2 Penghargaan ASEAN

Tokoh Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar