Cari

Kepala Sekolah

Sekolah Alam Indonesia, Pelopor Pendidikan Inklusi Anak Usia Dini

Schoolmedia News Jakarta ----- Sekolah Alam adalah sebuah konsep pendidikan yang digagas oleh almarhum  Lendo Novo berdasarkan keprihatinannya akan biaya pendidikan yang semakin tidak terjangkau oleh masyarakat. Ide membangun sekolah alam adalah agar bisa membuat sekolah dengan kualitas sangat tinggi tapi murah. Itu dilakukan karena sebagian besar rakyat Indonesia miskin. Namun penawaran Lendo kepada masyarakat yang hendak dituju justru tidak disambut dengan baik. Pada akhirnya konsep sekolahalam diterima dengan baik oleh kelas menengah ke atas.

Dalam pengamatan Lendo, paradigma umum dalam dunia pendidikan adalah sekolah berkualitas selalu mahal. Yang menjadikan sekolah itu mahal karena infrastrukturnya, seperti bangunannya, kolam renang, lapangan olahraga, dan lain-lain. Sedangkan yang membuat sekolah itu berkualitas bukan infrastruktur. Kontribusi infrastruktur terhadap kualitas pendidikan tidak lebih dari 10%. Sedangkan 90% kontribusi kualitas pendidikan berasal dari kualitas guru, metode belajar yang tepat, dan buku sebagai gerbang ilmu pengetahuan. Ketiga variabel yang menjadi kualitas pendidikan ini sebetulnya sangat murah, asalkan ada guru yang mempunyai idealisme tinggi. Dari situ Lendo mencoba mengembangkan konsep-konsep sekolah alam.

Almarhum Lendo terinspirasi oleh gagasan ayahnya tentang integrasi ilmiah ilahiah. Ayahanda Lendo, Zuardin Azzaino adalah seorang pegawai Bank Indonesia yang juga penulis buku. Zuardin berpendapat bahwa integrasi ilmiah ilahiah atau integrasi antara iman dan ilmu pengetahuan-teknologi adalah cara untuk mengembalikan kebangkitan Islam. Selama ini, umat Islam terlena dan membahas fikih saja. Selain itu umat Islam juga perlu untuk kembali memegang teguh akhlak mulia.

Menurut Lendo, tujuan pendidikan dalam Islam adalah mencetak khalifatullah fil ardh. Sehingga, kurikulum sekolah alam juga bertujuan untuk mencetak pribadi yang siap mengemban amanah Allah dalam mengelola bumi ini (khalifatullah fil ardh).

Sebagai seorang khalifatullah atau delegasi Allah, manusia harus:

  1. Mengetahui cara diri menyembah Allah.
  2. Mengetahui cara makhluk dan semesta alam menyembah Allah
  3. Mengetahui cara menjadi pemimpin/khalifah karena Allah.

Pertama di Indonesia 

Sekolah Alam Indonesia merupakan sekolah alam pertama yang muncul di Indonesia. Didirikan pada tahun 1998, dengan sebuah nama Sekolah Alam dan bertempat di Jalan Damai, Ciganjur, Jakarta Selatan. Sekolah ini dimulai hanya dengan 8 orang murid, yakni 5 orang di Playgroup dan 3 orang di SD, dengan didampingi oleh 6 orang guru, dimana 3 guru adalah guru Playgroup, 2 guru adalah guru SD dan satu orang adalah guru Iqra`/tahfidz.

Pada tahun 2001, lokasi Sekolah Alam ini berpindah menuju Jalan Anda Nomor 7X, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan di atas lahan sewaan seluas 7.200 m2. Dimana di tempat ini, hanya diperuntukkan untuk kelas preschool sampai dengan Sekolah Dasar (SD) kelas 4.

"Seiring perkembangan konsep pendidikan yang ada di Indonesia, maka pada tahun 2004, Sekolah Alam menerapkan kelas inklusi bagi siswa berkebutuhan khusus yang digabungkan bersamaan dengan kelas reguler. Dimana untuk siswa berkebutuhan khusus ini, mempunyai kuota maksimal sebanyak dua orang untuk tiap kelas dan didampingi oleh satu orang shadow teacher," ujar Lendo Novo, penggagas Sekolah Alam Indonesia kepada Schoolmedia.

Pada saat yang sama pula di tahun 2004, sekolah alam ini mengubah namanya menjadi Sekolah Alam Indonesia karena melihat perkembangan sekolah alam yang mulai bermunculan di seluruh Indonesia.

Melihat pertumbuhan dan kebutuhan pendidikan berkelanjutan, maka pada tahun 2005, Sekolah Alam Indonesia mendirikan jenjang berikutnya yang dinamakan Sekolah Lanjutan (SL) yang setaraf dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) jika di sekolah umum. Bertempat di Jl. Rawa Kopi, Pangkalan Jati, Limo, Depok dengan luas lahan mencapai 8.000 m2, lokasi ini hanya diperuntukkan untuk siswa-siswi kelas besar yang terdiri dari tingkat Sekolah Dasar (kelas 5 – 6) dan tingkat Sekolah Lanjutan (kelas 7 – 9).

Adanya pemisahan kelas besar dan kelas kecil ini dilakukan untuk memaksimalkan program pembelajaran bagi siswa kelas besar untuk persiapan memasuki masa aqil baligh mereka. Meskipun adanya pemisahan lokasi, hal-hal terkait dengan manajemen dan konsep pendidikan tetap menginduk ke Kampus Sekolah Alam Indonesia.

Terhitung sejak tahun 2010, Sekolah Alam Indonesia menerapkan tagline “School of Leading Generation” untuk menandakan tujuan sekolah ini dalam penciptaan generasi Indonesia yang terbaik dalam sisi akhlak, kepemimpinan dan budaya ilmiah.

Pada Bulan Februari 2010, sebuah berita menghebohkan muncul di hampir semua stasiun televisi, portal berita, dan media cetak nasional di Jakarta (bahkan salah satunya menempatkannya sebagai headline news). Sejumlah media elektronik di daerah juga turut menyadur berita tersebut. Berita itu tak lain tentang membludaknya jumlah orangtua yang antre untuk mendapatkan formulir pendaftaran di Sekolah Alam Indonesia (SAI). Antrean menjadi tidak lazim karena terjadi semalam sebelum formulir dibagikan. Ratusan orangtua rela menginap di halaman parkir sekolah. Waktu pengambilan formulir dijadwalkan dimulai pukul 7:30, Sabtu 6 Februari 2010. Namun, yang terjadi, sejumlah calon orangtua murid sudah mulai berdatangan dan membuat antrean sejak Jumat 5, Februari 2010, pukul 15:30.

Melihat fenomena yang terjadi di Sekolah Alam Indonesia dan kebutuhan masyarakat Indonesia akan pendidikan yang ada, maka pada tahun 2011, kampus ini melakukan perluasan wilayah dengan mendirikan cabang di beberapa lokasi, yakni Studio Alam (Depok), Meruyung (Depok), Cibinong (Bogor), Bukit Siguntang (Palembang), dan JAC (Bengkulu). Mengingat adanya batasan untuk sebuah konsep pendidikan Sekolah Alam Indonesia terkait jumlah murid dalam suatu lokasi, maka tuntutan perluasan ini menjadi sebuah kebutuhan untuk menjawab keinginan masyarakat Indonesia di beberapa wilayah.

Di tahun yang sama (2011), Kampus Sekolah Alam Indonesia meningkatkan kebutuhan pendidikannya dengan mendirikan SAI BLESS. Tingkat ini didirikan karena adanya pemikiran bahwa pendidikan bukanlah sebuah penjenjangan namun sebuah pemecahan masalah bagi kehidupan.

Tepat di Bulan November 2013, Sekolah Alam Indonesia memindahkan lokasi pusat menuju Jalan Pembangunan Nomor 51, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Akhirnya setelah 15 tahun Sekolah Alam Indonesia menempati lahan sewa di Ciganjur, kampus Sekolah Alam Indonesia memiliki lahan yang telah dibeli sendiri dengan semangat kebersamaan dan kerjasama komunitas (Guru, orangtua, murid dan masyarakat).

Sistem Pembelajaran 

Pembelajaran di Sekolah Alam Indonesia menggunakan model spider web. Dengan model seperti ini, siswa (diharapkan) mampu mengaitkan pelajaran dengan kehidupan nyata dan sekaligus dapat mengaitkan hubungan antar pelajaran yang mereka terima dengan terintegrasi.

Di Sekolah Alam Indonesia tidak hanya siswa yang belajar. Gurupun belajar dari murid, bahkan orang tua juga belajar dari guru dan siswa. Anak-anak tidak hanya belajar di kelas, tetapi mereka juga belajar dari alam sekelilingnya. Mereka belajar bukan untuk mengejar nilai, tetapi mereka belajar untuk bisa memanfaatkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan outdoor/indoor merupakan kombinasi antara kegiatan di dalam kelas, di halaman sekolah atau bahkan kegiatan perjalanan yang dilakukan .dalam mengimbangi tema pembelajarannya. Keseluruhannya mencoba untuk memunculkan karakter-karakter positif siswa sejak usia dini sampai dengan usia lanjutannya.

Pada awalnya Sekolah Alam Indonesia memang hanya merupakan suatu gagasan pendidikan. Tetapi kemudian dicoba diwujudkan menjadi sebuah model sekolah. Sekolah yang dibuat harus mempunyai dimensi alam sebagai sumber ilmu dan dapat dikelola oleh peserta didik.

Sekolah Alam Indonesia tidak menggunakan bangunan gedung yang mewah melainkan saung kelas dari kayu, sehingga biaya untuk gedung lebih murah. Karena pendidikan yang berkualitas tidak ditentukan oleh bangunan fisik gedungnya, melainkan pada kualitas guru, metodologi yang benar dan resource buku yang memadai sebagai gerbang ilmu pengetahuan.

Konsep pendidikan Sekolah Alam Indonesia berdasarkan pada Al-Qur’an dan hadist yang menerangkan bahwa tujuan manusia diciptakan, salah satunya adalah menjadi khalifah di muka bumi. Oleh karena itu sekolah alam Indonesia memprioritaskan pada tiga pokok materi dalam konsep pendidikannya, yaitu:

Akhlakul Karimah (sikap hidup)
Metode Utama : Keteladanan

Falsafah Ilmu Pengetahuan (logika berfikir)
Metode Utama : Active Learning dan diskusi

Latihan Kepemimpinan (Leadership)
Metode Utama : Dynamic group dan Outbound Training

Tokoh Selanjutnya
Prof Chusnul Hidayat Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Ilmu Teknologi Hasil Pertanian UGM
Tokoh Sebelumnya
Zuhudiah Azzahra, Siswa MAN 1 Kampar Juara 2 Lomba Essay Nasional Kesejarahan OASE X

Tokoh Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar