Cari

Kepulauan Riau, Kab. Bintan

Air Laut Merembes ke Waduk, Ribuan Penduduk Bintan Terancam Tak Dapatkan Air Bersih

Foto: Pixabay

 

Pelaksana Harian Direktur PDAM Tirta Kepri Budi Yadi mengatakan, air laut mencemari Waduk Gesek, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Waduk ini merupakan merupakan salah satu sumber air bersih masyarakat Kota Tanjungpinang.

"Air laut merembes ke Waduk Gesek lantaran waduk itu mengalami kekeringan. Saat waduk yang berbatasan dengan laut tersebut kering, air laut mulai masuk dan membuat air waduk terasa payau, kata Budi di Tanjungpinang, Senin, 11 Maret 2019.

Waduk Gesek tersebut, kata Budi, sejak beberapa hari lalu memang tidak berfungsi karena mengalami kekeringan.

"Operasional di Waduk Gesek dihentikan," kata Budi melanjutkan. 

Budi mengemukakan dalam kondisi normal, air bersih dari Waduk Gesek didistribusikan ke 4.800 pelanggan. Saat ini, sebanyak 4.400 pelanggan mendapat air yang bersumber dari Sei Pulai. Namun, volume air di Sei Pulai hanya tersisa 2 meter atau hanya dapat bertahan sekitar sebulan.

"Ada 17 ribu pelanggan PDAM di Tanjungpinang yang sumber airnya dari Sei Pulai sejak Waduk Gesek kering. Kalau dalam satu bulan ini tidak terjadi hujan, kemungkinan distribusi air ke rumah pelanggan terpaksa dihentikan," ujar Budi.

Menurut Budi, mata air di Waduk Gesek mengalami gangguan. Gangguan itu disebabkan daerah aliran sungai ke waduk mengalami hambatan akibat bendungan yang dibangun warga di sekitar waduk.

"Kami tidak dapat melarangnya, tidak dapat berbuat apa-apa karena lahan tersebut milik mereka," kata Budi.

Budi mengatakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, PDAM Tirta Kepri memberi air gratis. Warga dapat menghubungi PDAM Tirta Kepri jika membutuhkan air bersih. Air tersebut bersumber dari Sei Pulai.

"Kami siap mengantarnya. Setiap hari ribuan liter air kami salurkan ke perumahan," tutur Budi.

Berita Regional Selanjutnya
10 Helikopter dan Casa Perkuat Satgas Karhutla Riau
Berita Regional Sebelumnya
Ratusan Korban Bencana Sulteng Tuntut 5 Hak Pada Negara

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar