Tangan bersatu bersama. Foto: pixabay
SCHOOLMEDIA NEWS, Kapuas Hulu - Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir mengatakan pada zaman dulu santri jihad angkat senjata ikut mengusir penjajah, namun saat ini Santri dituntut untuk berjihad sebagai pembawa kedamaian umat, membala agama, daerah dan negara.
"Jihad sekarang bukan lagi angkat senjata, namun kita jihad menjaga umat, menghindari diri dari narkoba dan membawa perdamaian," kata Nasir dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Dinas Pendidikan Kapuas Hulu, Jumran saat upacara Hari Santri Nasional, di Putussibau, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Selasa (22/10/2019).
Disampaikan Nasir, negara telah mengakui keberadaan santri yang turut membela dan mempertahankan NKRI, itu berdasarkan penetapan Hari Santri Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2015 lalu.
Baca juga: PMI Kabupaten Tanggerang Diberangkatkan Bantu Korban Karhutla Riau
Menurut dia, para santri dididik oleh ulama untuk menjadi orang yang paham tentang agama sebagai pondasi dalam membela agama dan daerah.
"Di Kapuas Hulu ada empat pondok pesantren, saya berharap para santri berperan aktif dalam mengisi pembangunan di wilayah Kapuas Hulu," pinta Nasir.
Dirinya juga meminta agar pondok pesantren tidak hanya mengejar kunatitas, namun mesti mengutamakan kualitas.
Baca juga: Basarnas Biak Tingkatkan Kesiapsiagaan Personel
Nasir menekankan agar pondok pesantren dapat melahirkan santri yang memiliki inovasi baru, dan membangun daerah dengan nilai - nilai keagamaan.
"Pemerintah daerah terus berupaya memberikan perhatian terhadap pondok pesantren terutama infrastruktur sarana dan prasarana," pungkas Nasir.
Tinggalkan Komentar