Cari

Jawa Tengah, Kab. Banyumas

Nyeri di Bagian Dada, Dokter Spesialis: Berpotensi Serangan Jantung

Nyeri di bagian dada berpotensi serangan jantung, Foto: Pixabay

 

Gejala nyeri di dada kiri yang menetap atau tidak hilang meskipun sudah istirahat perlu diwaspadai karena dapat berpotensi serangan jantung. Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Sinar Kasih Purwokerto dr. Andreas, Sp.PD, mengatakan hal tersebut.

"Gejala pada serangan jantung awalnya muncul hilang timbul hingga menetap. Nyeri dada biasanya dirasakan seperti tertekan atau tertindih beban berat di dada sebelah kiri atau tengah yang dapat menjalar ke lengan kiri, leher, hingga tembus ke punggung," kata Andreas, di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis, 28 Februari 2019.

Apabila seseorang sudah ada gejala nyeri dada, kata Andreas, maka sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Kendati demikian, Andreas juga mengatakan ada sebagian pasien yang datang dengan keluhan nyeri ulu hati. Ternyata, keluhan itu merupakan gejala serangan jantung.

"Bisa juga keluhan yang dirasakan bersifat tidak khas seperti nyeri ulu hati yang ternyata merupakan serangan jantung terutama pada pasien yang sudah memiliki faktor risiko jantung," kata Andreas.

 

Baca jugaMinum Air Rebusan Rutin, Dokter: Kumis Kucing Ampuh Atasi Batu Ginjal

 

Ia menambahkan biasanya pihak dokter akan melakukan "screening" awal melalui pemeriksaan elektrokardiografi (EKG), rontgen dada, treadmill, hingga tindakan kateterisasi untuk mendiagnosis.

"Nyeri dada bisa muncul kapan saja, baik saat istirahat dan juga bisa saat sedang beraktivitas," kata Andreas melanjutkan.

 

Baca jugaPertanian Organik Terintegrasi Di Garut Didorong Jadi Percontohan

 

Ia menjelaskan, penderita serangan jantung biasanya memiliki beberapa faktor risiko, seperti hipertensi, diabetes melitus, kolesterol atau dislipidemia, perokok, dan menopause.

"Pencegahanya adalah dengan menjaga pola hidup yang sehat dan melakukan kontrol secara teratur ke dokter pada pasien-pasien yang sudah memiliki faktor risiko di atas tadi, tujuannya agar dapat mengurangi risiko komplikasi terjadinya serangan jantung," kata Andreas.

Berita Regional Selanjutnya
Gagal Diselundupkan, Benih Lobster Rp 1,5 Miliar Tersimpan di Ransel Hitam
Berita Regional Sebelumnya
48 Anak Menderita Stunting di Kalimantan Timur

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar