Ilustrasi kekeringan di Sumba Timur, Foto: Pixabay
SCHOOLMEDIA NEWS, Sumba Timur - Kekeringan meteorologis terpanjang melanda wilayah Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni selama 147 hari tanpa hujan (HTH).
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Kupang Apolinaris Geru di Kupang mengatakan, selain di Sumba Timur, dua wilayah lain juga masuk kategori kekeringan meteorologis terpanjang yakni Kabupaten Belu 115 hari tanpa hujan dan Flores Timur 114 hari tanpa hujan. Ia mengemukakan hal itu terkait hasil monitoring hari tanpa hujan berturut-turut dasarian I Agustus 2019.
"Saat ini kami mencatat ada tiga wilayah di tiga kabupaten yang paling panjang hari tanpa hujannya yakni Rambangaru di Sumba Timur 147 hari tanpa hujan, Umarese di Belu 115 HTH, dan Konga di Kabupaten Flores Timur 114 HTH," kata Apolinaris, Kamis, 15 Agustus 2019.
Baca juga: Gubernur Ajak Seluruh Pihak Awasi Pemerintah
Di Kabupaten Sumba Timur, kata Apolinaris, sejumlah wilayah juga mengalami HTH dengan kategori sangat panjang (31-60 hari) hingga kekeringan ekstrem (>60 hari).
Wilayah-wilayah itu adalah sekitar Waingapu, Melolo, Wanga, Kanatang, Kawangu, Tanarara, Lambanapu, Rambangaru, Kamanggih dan Ori Angu di Kabupaten Sumba Timur.
Analisis curah hujan dasarian I Agustus 2019, kata Apolinaris melanjutkan, wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) seluruhnya mengalami curah hujan dengan kategori Rendah (0–50 mm).
"Berdasarkan peta prakiraan peluang curah hujan dasarian II Agustus 2019, diketahui bahwa wilayah NTT pada umumnya diprakirakan memiliki peluang curah hujan 0–20 mm sebesar 91– 100 persen," ujarnya.
Baca juga: Saatnya Urban Farming Tak Hanya Sekadar Gaya Hidup
Kecuali, di sebagian besar Kabupaten Manggarai Barat dan sebagian kecil Kabupaten Manggarai, pihaknya memperkirakan, wilayah-wilayah tersebut memiliki peluang curah hujan 20–50 mm sebesar 11–40 persen.
Tinggalkan Komentar