Cari

DKI Jakarta, Kota Jakarta Utara

Tak Miliki Nilai Jual, Tas "Kresek" Terdiskriminasi Sebagai Limbah Plastik


 

Pakar pengelolaan udara dan limbah Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Enri Damanhuri menyebutkan tas "kresek" selama ini terdiskriminasi dibandingkan limbah-limbah plastik yang lainnya.

"Ada diskriminasi (limbah) plastik dalam pengumpulannya. Hanya plastik yang berharga yang diambil karena mempunyai nilai jual," kata Enri di Jakarta, Kamis, 13 Juni 2019.

Ia menjelaskan bahwa pemulung tentu akan mengambil limbah plastik yang punya nilai jual. Menurut dia, pemulung tidak mungkin memungut tas "kresek" karena tidak memiliki nilai jual, melainkan lebih memilih mengambil limbah plastik lain, seperti botol bekas, dan sebagainya.

 

Baca juga: Atasi Limbah di Pantai Trisik, Mahasiswa UGM Latih Warga Ciptakan Batu Bata Plastik

 

"Pemulung juga berpikir, 'Saya akan memulung yang berharga. Saya jalan sepanjang kota paling banyak membawa 50 kilogram. Kalau saya ngambil kresek yang tidak berharga ngapain?'," katanya.

Meski demikian, kata Enri, pemulung juga tidak bisa disalahkan karena mereka bukan pengelola sampah, melainkan pengumpul sampah.

 

Baca juga: Atasi Keluhan Warga, Mahasiswa Unila Ubah Sampah Plastik Jadi Minyak

 

"Dia (pemulung) mengumpulkan sampah bukan karena takut lingkungan, tetapi karena ingin hidup," katanya.

Namun, Enri melanjutkan, ada beberapa tempat pembuangan sampah yang khusus menerima tas "kresek", seperti di Bali, yang banyak diambil untuk didaur ulang menjadi karet.

"Dengan syarat diambil di tempat pembuangan akhir (TPA). Larinya ke sana semua. Yang tidak laku, larinya ke TPA. Me-'recycle' jadi karet," ujarnya.

Oleh karena itu, Enri mengajak masyarakat sebagai pengguna langsung tas "kresek" untuk bertanggung jawab terhadap penggunaannya agar tidak mencemari lingkungan.

Berita Regional Selanjutnya
Tiket Mahal, Warga Tanjungpinang ke Jakarta Lewat Singapura
Berita Regional Sebelumnya
Faktor Pariwisata Jadi Pertimbangan Aktifnya Jalur Kereta Api di Sumbar

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar