Cari

Jawa Timur, Kab. Blitar

Kemenag Blitar: Hilal Masih di Bawah Ufuk

Ilustrasi pengamatan hilal, Ilus: Pixabay

 

Kementerian Agama Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengungkapkan bahwa hasil pemantauan dalam metode rukyatulhilal yang dilakukan di Bukit Banjarsari, Kabupaten Blitar, ternyata hilal masih di bawah ufuk.

"Kalau hilal masih di bawah ufuk berarti belum bisa dirukyat. Dari semua metode sepakat bahwa Ramadan genap 30 hari, makanya 1 Syawal jatuh pada hari Rabu (5/6)," kata Bagian Hubungan Masyarakat Kementerian Agama Kabupaten Blitar Jamil Mashadi di Blitar, Senin, 3 Juni 2019.

Dalam hisab awal bulan Syawal 1440 Hijriah di Bukit Banjarsari, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, menggunakan dua metode, yakni dengan metode ephemeris dan qotrul falak. Pemantauan dilakukan pada pukul 17.22 WIB. Dari hasil kedua metode, diketahui bahwa posisi hilal miring ke selatan.

Untuk penetapan awal Syawal, kata Jamil, memang tetap mengacu pada penghitungan yang mengacu pada hisab.

Untuk rukyatulhilal adalah sunah dan diperintahkan oleh Nabi Muhammad saw. Kegiatan ini, kata Jamil, dilaksanakan pada bulan-bulan yang ada hari besar Islam yakni awal Muharam, Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.

Untuk rukyat awal Syawal, kata Jamil, dilaksanakan pada tanggal 29 Ramadan dan berdasarkan penghitungan hisab beberapa metode semua berkesimpulan bahwa masih mustahil untuk dilihat.

"Meskipun mustahil, kami tetap disunahkan melaksanakan rukyat. Selain bagian ibadah, rukyat juga ditujukan untuk syiar dan pengembangan ilmu pengetahuan," katanya.

Terkait hal ini, Jamil menjelaskan, pihaknya juga sudah melaporkan ke Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Bahkan, juga terkoneksi dengan pusat sehingga hasilnya bisa dengan cepat diketahui.

Kegiatan pengamatan hilal juga diikuti oleh Forkopimda Kabupaten Blitar, kepala kementerian agama setempat dan sejumlah daerah lainnya, praktisi falakiah, perwakilan dari perguruan tinggi negeri dan swasta, serta perwakilan dari organisasi masyarakat.

Sementara itu, dari Lembaga Falakiah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jatim juga mengungkapkan bahwa dari 24 titik lokasi rukyat se-Jatim pada tanggal 29 Juni 2019, bahwa hasil kegiatan rukyat hilal adalah tidak berhasil melihat hilal karena hilal rendah di bawah ufuk.

Berita Regional Selanjutnya
Umat Muslim di Pesantren Jember Rayakan Lebaran Hari Ini
Berita Regional Sebelumnya
100 Organisasi Akan Ramaikan Takbir Keliling di Bangka

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar