Cari

Sumatera Barat, Kota Padang

Marak Terjadi Tawuran Remaja, Pengamat: Mereka Ikut-ikutan untuk Eksistensi

Ilustrasi tawuran, Foto: Pixabay

 

Pengamat sosial sekaligus Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sumatera Barat, Erry Gusman menilai fenomena tawuran remaja pada bulan suci Ramadan di beberapa titik di Kota Padang cenderung terjadi karena agar terlihat gagah-gagahan. Selain itu juga untuk menunjukkan eksistensi.

"Mereka tawuran itu kebanyakan ikut-ikutan saja. Ingin menegaskan eksistensi di mata teman-temannya, bukan karena persoalan pribadi," ujar Erry di Padang, Rabu, 8 Mei 2019.

Remaja tersebut, kata Erry, seperti tidak mempunyai arah dan tidak mengerti apa yang dikerjakannya dan itu sangat salah. Apalagi, Erry melanjutkan, dengan melakukan aksi tawuran bisa berakibat fatal, melukai diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya.

"Untuk itu, orang tua mesti mengawasi anaknya, jika mereka izin ke masjid untuk salat berjamaah, baik itu Subuh ataupun Tarawih, cukup pergi ke masjid sekitar rumah saja, jangan pula keluyuran kemana-mana sehingga nanti dapat menimbulkan gesekan dengan remaja lain yang berdampak kepada tawuran," kata Erry menegaskan.

 

Baca juga: Puluhan Pelajar Tawuran di Borobudur, Para Korban Dilarikan ke RS

 

Tawuran remaja di Kota Padang, Erry menuturkan, sudah sangat meresahkan, karena mereka tidak hanya menggunakan batu sebagai alat tawurannya, tetapi sudah menggunakan senjata tajam yang dapat melukai satu sama lainnya.

Ia pun mengapresiasi respons cepat pihak kepolisian yang berhasil mengamankan pelaku tawuran di kota itu. Ia berharap, petugas terus melakukan patroli agar tidak jatuh korban, apalagi bagi mereka yang tidak tahu menahu dengan aksi tawuran tersebut.

"Para pelaku yang tertangkap juga harus diberikan sanksi yang bisa membuat jera agar tidak mau lagi terlibat dalam perilaku negatif itu," kata Erry.

Sementara itu Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebut peran orang tua dan keluarga sangat vital untuk mengantisipasi perilaku negatif seperti tawuran tersebut. Ia meminta orang tua agar lebih awas supaya tindakan itu tidak terjadi berkelanjutan.

 

Baca juga: Hoaks Berdampak Buruk Bagi Fisik dan Psikologis Masyarakat, Psikolog: Viralkan Berita Baik

 

Sebelumnya, pada Senin (6/5) pagi terjadi tawuran di kawasan Jembatan Pengambiran, Lubuk Begalung. Keesokan harinya, tawuran remaja kembali terjadi di jembatan di dekat SMAN 2 Padang, pada dini hari. Kemudian, tawuran remaja juga terjadi lagi pada Rabu pagi (8/5) Polsek Lubuk Begalung, Padang.

Atas peristiwa ini, Dalmas Polresta Padang mengamankan 27 remaja yang diduga melakukan aksi tawuran di dua lokasi berbeda yakni di kawasan Kampung Berok, Pampangan Nan XX dan Ampalu Raya, Pengambiran Ampalu Nan XX, Lubuk Begalung. Bersama pelaku, polisi mengamankan sejumlah senjata tajam, seperti kelewang, celurit dan samurai.

Berita Regional Selanjutnya
Kerap Banjir, Pemkot: Normalisasi Sungai Solusinya
Berita Regional Sebelumnya
Tak Bisa Berenang, Pelajar SMP Tenggelam di Bendungan Manjuto

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar