Ilustrasi kemiskinan, Foto: Pixabay
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, siap menyasar 11 ribu warga fakir miskin untuk menyalurkan zakat para muzakki (pemberi) kepada mustahik (penerima) tahun 2019
Ketua Distribusi dan Pendayagunaan Baznas Barru, H Minu Kalibu, mengatakan, jumlah fakir miskin ini berdasarkan data penerima raskin serta program kesejahteraan lainnya dari Dinas Sosial Kabupaten Barru.
"Tahun lalu kami berhasil menyantuni sekitar 6.000 warga yang tergolong mustahik, dan berharap tahun ini jumlah itu bisa bertambah," kata Minu pada pelatihan fundraising Ramadhan 1440 Hijriah, Jumat, 19 April 2019.
Baznas Barru menargetkan pengumpulan zakat tahun 2019 sebesar Rp10,7 miliar. Setelah sebelumnya pendapatan Baznas Barru tahun 2018 berhasil melampaui target senilai Rp7,4 miliar, sementara yang terkumpul sebanyak Rp9,4 miliar. Jumlah ini, kata Minu, terbilang meningkat drastis jika dibandingkan tahun 2017, yang hanya mencapai Rp5,6 miliar.
Minu menyebutkan, dari delapan golongan penerima zakat sesuai Alquran dan hadits, Baznas Barru mengonfigurasi penyaluran zakat ke dalam lima bidang utama, yakni dakwah, kesehatan, kemanusiaan, pendidikan, dan ekonomi.
Untuk presentasenya dari total dana zakat yang berhasil terkumpul, bidang kemanusiaan memperoleh 42 persen, disusul bidang pendidikan 37 persen, bidang ekonomi 9,7 persen dan selebihnya untuk dakwah serta kesehatan.
"Tahun kemarin, kami membantu sedikitnya 1.780 pendidikan siswa. Menyediakan beasiswa bagi mereka mulai dari tingkat sekolah dasar hingga program doktor," katanya.
Angka 11 ribu fakir miskin, kata Minu bukanlah hal yang mudah, namun juga bukan berarti tidak mungkin. Karena itu, ada dua cara jitu yang dilakukan Baznas Barru untuk mencapai target sasaran tersebut, yakni upaya pengembangan dan intensifikasi (siapa yang berzakat harus dipelihara).
Selain itu, Minu menjelaskan, hadir Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di setiap kelurahan hingga masjid-masjid se Kabupaten Barru yang dibekali SK oleh Baznas Barru sebagai legalitas pengumpulan dana zakat.
Ditambah, adanya dukungan pemerintah dalam pelaksanaan operasional Baznas, melalui dana hibah yang dikucurkan sekitar Rp 400 juta. Dana tersebut untuk hak keuangan pimpinan serta biaya administrasi umum (perjalanan dinas).
Terkait hal ini, Bupati Barru, Suardi Saleh mengatakan, pada APBD memang ada petunjuk untuk pembiayaan semacam ini, sehingga Pemda Barru menyiapkan biaya operasional sekitar Rp 350 juta - Rp400 juta per tahun.
"Alhamdulillah berkat kerjasama semuanya Baznas Barru kemarin mendapat apresiasi dari Baznas pusat, karena 50 persen pemberi zakat itu didominasi PNS, 5.000 pns dari jumlah penduduk 172 ribu," kata Suardi.
Tinggalkan Komentar