Ilustrasi kereta, Foto: Pixabay
Schoolmedia News, Bogor - Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengemukakan pentingnya menekan risiko penularan virus corona penyebab Covid-19 di kereta rel listrik commuter line.
Dedie mengemukakan hal itu menyusul hasil pemeriksaan terhadap 325 penumpang dan petugas kereta di Stasiun Bogor pada 27 April 2020, yang menunjukkan tiga dari penumpang dan petugas yang diperiksa positif Covid-19.
"Instansi dan lembaga terkait harus segera melakukan evakuasi dan menyelaraskan visi dan misi untuk menekan risiko penularan corona di kereta," ujarnya melalui aplikasi Whatsapp, Senin, 4 Mei 2020.
Baca juga: Chelsea Islan Galang Dana Bantu Pelajar di Indonesia Timur
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebelumnya mengatakan bahwa kereta masih menjadi moda transportasi yang rawan menimbulkan penularan virus corona mengingat kemungkinan ada orang tanpa gejala yang naik dan bisa menularkan virus kepada orang lain.
"Saya berharap pengelola KRL memiliki respons yang terukur dalam menyikapi peristiwa tersebut," katanya.
Baca juga: Uchida: Pendidikan Penting Bagi Masa Depan Atlet
Menurut penelusuran redaksi SM News, PT Kereta Commuter Indonesia, anak usaha PT Kereta Api Indonesia, melayani rata-rata lebih dari 900.000 penumpang per hari pada 2019.
Di tahun itu, total jumlah penumpang hingga Oktober 2019 mencapai 278,7 juta orang. Angka ini sudah mencapai 81,13 persen dari target tahunan sebanyak 343,5 juta orang.
Tinggalkan Komentar