Ilustrasi petugas kepolisian siaga memeriksa peserta tes Fakultas Kedokteran UMM, Foto: Pixabay
Panitia penerimaan mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melibatkan jajaran kepolisian untuk memeriksa setiap calon mahasiswa baru peserta tes masuk gelombang pertama yang memilih Fakultas Kedokteran dan Kesehatan. Pemeriksaan tersebut untuk menghindari praktik perjokian seperti yang pernah terjadi pada beberapa tahun lalu.
"Pada tes gelombang pertama ini Fakultas Kedokteran masih menjadi favorit para peserta ujian. Sekitar 850 peserta memilih program studi Kedokteran. dan untuk mengantisipasi kecurangan, UMM mengerahkan petugas dari kepolisian dan keamanan internal," kata Kepala Pemerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UMM, Saiman, Sabtu, 11 Mei 2019.
Pemeriksaan itu, kata Saiman berlangsung pada Sabtu (11/5). Petugas menggeledah ke tiap kelas (lokasi) tes untuk Fakultas Kedokteran dan Kesehatan.
Ada sekitar 1.150 dari 2.600 peserta tes yang mengambil Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan UMM. Proses pemeriksaan terhadap peserta tes, kata Saiman, hanya dilakukan di dua fakultas ini saja.
"Dalam rangka kelancaran pelaksanaan tes agar tidak terjadi kecurangan, baik secara manual maupun teknologi. Kemampuan teknologi kita cukup canggih, makanya kami mohon pengamanan," ujar Saiman.
Tidak hanya peserta tes saja yang mendapat pemeriksaan. Saiman menegaskan, pengawas ujian juga mendapatkan pengawasan dari personel Polres Malang.
Peminat di Fakultas Kedokteran UMM, kata Saiman, cukup besar. Sementara kuota yang diambil tidak terlalu banyak, apalagi Fakultas Kedokteran UMM masuk dalam jajaran 10 fakultas terbaik di Indonesia.
"Peminatnya cukup besar, sementara kuota yang diterima tidak banyak. Joki ini secara ekonomi juga punya nilai komersil karena bisa diperjual belikan. Ini yang harus kami hindari. Saya kira tidak hanya di UMM saja," tuturnya.
Kalaupun ada yang tertangkap, kata Saiman, maka secara otomatis peserta bersangkutan dianggap gugur. Selain itu, Saiman melanjutkan, peserta juga harus mempertanggungjawabkan tindakannya di hadapan hukum.
Saiman menerangkan pagu penerimaan mahasiswa baru pada gelombang pertama ini antara 20 hingga 25 persen. Sementara gelombang 2 dan 3 antara 25 hingga 30 persen.
"Khusus untuk Fakultas Kedokteran, pelaksaan tes seleksi gelombang 3 tidak lagi menerima peserta seleksi, serta beberapa program studi yang telah memenuhi kuota," kata Saiman.
Sementara itu, anggota Reskrim Polres Malang Iptu Sutiyo mengatakan UMM telah menjalin kerja sama dengan Polres Malang dan Polres Malang Kota dalam upaya penanggulangan tindakan perjokian saat tes masuk. Ada 17 personel yang diturunkan oleh Polres Malang.
Menurut Sutiyo, dengan semakin canggihnya teknologi, memudahkan manusia untuk melakukan transmisi pesan. Beberapa tahun lalu, kata Sutiyo, di UMM pernah terjadi perjokian yang dilakukan dari luar kampus, namun akhirnya tindakan itu bisa diamankan oleh petugas.
Selama melakukan pemeriksaan, Sutiyo menjelaskan, petugas Polres Malang tidak menemukan adanya indikasi kecurangan atau alat untuk perjokian.
Sebanyak 2.600 calon mahasiswa baru UMM mengikuti tes seleksi Jalur Reguler Gelombang 1, Sabtu (11/5) pagi. Mereka bersaing untuk mendapat kursi sebagai mahasiswa tingkat strata 1 dan diploma Kampus Putih.
Ujian dipusatkan di lingkungan Kampus III UMM, yakni di Gedung Kuliah Bersama (GKB) I hingga IV, dan Gedung Auditorium BAU UMM.
Selain itu Rektor UMM Fauzan juga menyampaikan, untuk tes masuk UMM berikutnya akan dilakukan sistem Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk mengikuti perkembangan yang terjadi saat ini.
“Ini tahun terakhir UMM melaksanakan ujian tes masuk menggunakan cara konvensional (tulis, red). Nantinya akan menggunakan Ujian Tulis Berbasis Komputer itu,” kata Fauzan.
UMM sudah memiliki sekitar empat ratus komputer untuk mempersiapkan UTBK yang rencananya akan mulai dilaksanakan pada tes gelombang 3. Nantinya, fasilitas tersebut akan dibagi ke dalam beberapa shift, tergantung dari jumlah peserta yang mendaftar dan kapasitas tempat.
“Selain mengikuti perkembangan teknologi dan juga mengantisipasi kecurangan pada saat tes ujian masuk,” kata Fauzan.
Setelah menerima camaba (calon mahasiswa baru) dari jalur prestasi dan gelombang 1, UMM akan kembali menyelenggarakan pendaftaran tes jalur regular gelombang II sejak 9 Mei hingga 10 Juli 2019.
Sementara pendaftaran gelombang III mulai tanggal 11 Juli hingga 16 Agustus 2019. Para camaba UMM dihimbau agar memantau lini informasi seputar PMB UMM di kanal pmb.umm.ac.id dan mendaftar di online.umm.ac.id. .
Tinggalkan Komentar