Ilustrasi guru luar negeri datang ke Indonesia untuk melatih para guru, Foto: Pixabay
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan guru yang didatangkan dari luar negeri bertujuan untuk melatih guru-guru maupun instruktur yang ada di Tanah Air.
"Salah satu pertimbangan Menko PMK Puan Maharani dengan mendatangkan instruktur atau guru dari luar negeri untuk meningkatkan kemahiran instruktur atau guru Indonesia. Juga bisa lebih efisien daripada mengirim instruktur atau guru Indonesia ke luar negeri," ujar Muhadjir di Jakarta, Minggu, 12 Mei 2019.
Baca juga: Kemdikbud: Indonesia Serius Utamakan Pendidikan
Muhadjir menambahkan yang dimaksud Menko Puan bukan "mengimpor" melainkan mengundang guru atau instruktur luar negeri untuk program Training of Trainers atau ToT.
Instruktur luar negeri itu, kata Muhadjir, tidak hanya untuk sekolah tetapi juga untuk lembaga pelatihan yang berada di kementerian lain, misalnya Balai Latihan Kerja atau BLK.
"Sasaran utamanya adalah untuk peningkatan kapasitas pembelajaran vokasi di SMK juga pembelajaran science, technology, engineering and mathematics (STEM)," kta Muhadjir menjelaskan.
Namun demikian, pengiriman guru ke luar negeri untuk kursus jangka pendek juga tetap dilakukan. Muhadjir berharap, program tersebut tetap berlanjut setelah dikirim sebanyak 1.200 guru ke luar negeri.
"Sehingga target pengiriman guru kursus ke luar negeri sebanyak 7.000 guru tahun ini bisa tercapai," kata Muhadjir lagi.
Baca juga: Mendikbud: Pembangunan SDM Jadi Fokus Pemerintah Pada 2019
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengungkapkan gagasan untuk mengundang guru dari luar negeri untuk mengajar di Indonesia.
Pernyataan itu menuai kontroversi karena guru dari luar negeri itu dianggap menggantikan peran guru mengajar di kelas. Padahal maksudnya adalah untuk mengajar para guru atau instruktur.
Tinggalkan Komentar