Warga Kota Sumbang Angka Pengangguran di Maluku

Ilustrasi pengangguran, Ilus: Pixabay

 

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Maluku pada Februari 2019 tercatat sebesar 6,91 persen. Dari data tersebut terlihat bahwa TPT di daerah perkotaan lebih tinggi dari perdesaan.

"Sedangkan angkatan kerja pada Februari 2019 sebanyak 764.939 orang, dan penduduk yang bekerja di Maluku pada Februari 2019 sebanyak 712.118 orang," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Dumangar Hutauruk di Ambon, Rabu, 8 Mei 2019.

Jika dilihat berdasarkan wilayah, Dumangar menjelaskan, bahwa TPT di perkotaan cenderung lebih tinggi di banding TPT pedesaan.

Dumangar melanjutkan, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) Maluku pada Februari 2019 sebesar 63,12 persen, dimana TPAK laki-laki lebih tinggi dari perempuan.

"Selama setahun terakhir ini, kategori yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja paling besar adalah kategori konstruksi," ujarnya.

 

Baca juga: Angka Pengangguran di Kepri Tertinggi, Salah Satunya Berasal dari SMK

 

Pada Februari 2019, sebesar 63,12 persen penduduk bekerja pada kegiatan informal, dan persentase pekerja informal turun 3,43 persen poin dibanding Februari 2018. Di bulan tersebut, juga terdapat 37,15 persen penduduk bekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari 35 jam seminggu) mencakup 12,91 persen setengah penganggur, dan 24,24 persen pekerja paruh waktu.

Jumlah penganggur di Maluku pada Februari 2019, kata Dumangar, tercatat sebanyak 52.821 orang. Angka ini, menurut Dumangar, mengalami penurunan sebanyak 4.137 orang atau sebesar 7,26 persen dibanding keadaan Februari 2018. Tahun lalu, jumlah mengangguran mencapai 56.958 orang.

 

Baca juga: Inkubator Bisnis Ciptakan Omzet Pelaku Industri Kreatif Digital Capai Rp 100 Juta

 

Dengan demikian, kata Dumangar, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Maluku mengalami penurunan dari 7,38 persen pada Februari 2018 menjadi 6,91 persen pada Februari 2019.

Dumangar menambahkan, TPT adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja.

Lipsus Selanjutnya
Ada 34.600 Pengangguran di Sultra
Lipsus Sebelumnya
Sekjen PBB Puji Indonesia Terlibat dalam Pemeliharaan Perdamaian

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar