Schoolmedia Jakarta --- Pusat Data Nasional permanen di Cikarang ditargetkan beroperasi paling lambat April 2025. Target ini mundur dari rencana awal yaitu Maret 2025 karena bulan Ramadan.
Pembangunan Pusat Data Nasional di Cikarang telah dimulai sejak 2022 dengan bantuan Pemerintah Prancis. Pusat data ini akan memiliki kapasitas penyimpanan hingga 40 petabita dan listrik 20 megawatt.
"Dilengkapi dengan sistem keamanan berstandar Tier 4, pusat data ini juga akan mendukung layanan *cloud computingdan industri tingkat tinggi. Luas bangunan pusat data ini hampir 16 ribu meter persegi di atas lahan 5 hektar," ujar Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid di Jakarta, Selasa.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menargetkan pembangunan Pusat Data Nasional permanen di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat bisa beroperasi paling lama pada April 2025. Target ini mundur satu bulan dari rencana semula yang ditargetkan beroperasi pada Maret 2025.
âKita tadinya ingin bulan Maret, ini karena karena bulan suci Ramadan mudah-mudahan tidak meleset dari Maret, paling lama April,â kata Meutya ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (18/3).
Adapun Pusat Data Nasional Cikarang, Bekasi dibangun sejak 2022. PDN ini didirikan dengan skema G-to-G financing atau dengan bantuan dari Pemerintah Prancis. Pemerintah memperoleh pinjaman 164.679.680 Euro atau Rp 2,7 triliun.
Awalnya, Pusat Data Nasional di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat ditargetkan rampung pada perayaan hari kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2024 dan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Namun rencana ini tertunda.
Pusat Data Nasional di Cikarang, Bekasi akan memiliki prosesor 25 ribu cores, memori 200 terabit. Kapasitas penyimpanan maksimal mencapai 40 petabita atau 40 juta gigatbit dan kapasitas listrik 20 megawatt yang bisa dinaikkan menjadi 80 megawatt.
Pusat Data Nasional Cikarang Pusat Data Nasional Cikarang juga akan didukung oleh sistem keamanan internal dan eksternal. Selain itu, dibangun dengan standar Tier 4 atau standar teratas di tingkat global, yang memastikan jaringan uninterrupted atau tidak terputus serta menggunakan water cooling system standar dunia.
Area di sekitar Pusat Data Nasional juga akan difokuskan untuk penyediaan layanan komputasi awan alias cloud computing dan industri tingkat tinggi. Fasilitas itu dibangun di atas lahan lima hektare dengan luas bangunan hampir 16 ribu meter persegi.
Selain itu, Kominfo mengusulkan model Multi-Operator Core Network (MOCN) seperti di Malaysia untuk mempercepat adopsi internet 5G dan memperluas cakupan jaringan. Model ini memungkinkan operator berbagi infrastruktur, mengurangi biaya investasi, dan mempercepat ekspansi jaringan.
Kominfo dan Kementerian Investasi/BKPM memperkuat sinergi untuk menarik investasi, mempercepat digitalisasi, dan meningkatkan konektivitas. Upaya ini memprioritaskan perluasan akses internet untuk sektor pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan.
Pemerintah akan merilis pita frekuensi 2,6 GHz pada 2025 untuk mendukung pengembangan jaringan 5G dan menjajaki pemanfaatan infrastruktur PLN untuk distribusi serat optik guna menekan biaya investasi.
Tim Schoolmedia
Tinggalkan Komentar