Ilustrasi para siswa belajar di tenda darurat pasca bencana akibat gempa bumi sebesar 7,4 SR di Sigi, Sulawesi Tengah, Foto: theirworld.org
Sejumlah siswa di Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, hingga kini masih belajar di tenda darurat. Kondisi ini terjadi karena gedung sekolah rusak akibat gempa bumi 7,4 SR pada 28 September 2018. Pemerintah hingga kini belum memperbaiki bangunan tersebut.
"Ya anak-anak masih belajar di tenda, sebab bangunan sekolah yang hancur belum juga diperbaiki kembali," kata Mery, salah satu orantua murid di Desa Puro'o, Senin, 14 Januari 2019.
Ia mengatakan belajar di tenda cukup memprihatinkan saat musim hujan. Biasanya, kata Mery, kalau musim hujan, air masuk ke dalam tenda dan sangat mengganggu siswa belajar.
"Kalau musim panas tidak ada masalah. Tapi menjadi masalah kalau hujan, sebab biasanya air masuk ke dalam tenda," ujar Mery prihatin.
Ia berharap pemerintah segera memperbaiki kembali semua bangunan sekolah yang rusak akibat gempa bumi agar proses belajar mengajar bisa kembali berjalan normal seperti sebelum adanya bencana tersebut.
Hal senada juga disampaikan Isak, salah seorang guru SD di Dataran Lindu. Ia mengatakan sekolah tempat ia mengajar rusak dan murid terpaksa belajar di tenda.
Kecamatan Lindu merupakan salah satu dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Sigi yang terdampak parah akibat gempa bumi. Selain sekolah, kata Isak, banyak rumah penduduk dan gereja serta masjid rusak dan perlu dibangun kembali. Di wilayah itu juga masih banyak warga yang tinggal di tenda-tenda darurat.
Tetapi, warga sudah banyak yang kembali di rumahnya meski membangun tenda di halaman mereka, sebab rumah rata-rata rusak parah.
Kecamatan Lindu terdiri atas lima desa yakni Puro'o, Langko, Tomado, Anca, dan Olu. Semua desa itu berada di sekitar Danau Lindu yang merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Sigi.
Untuk menuju Lindu, seseorang harus naik kendaraan mobil dan sepeda motor selama tiga jam dari Kota Palu. Jalan menuju Kecamatan Lindu pada musim hujan biasanya tertimbun longsor karena struktur tanahnya labil. Selain itu harus melintasi kawasan hutan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL). Dataran Lindu terletak pada ketinggian sekitar 2.000 meter dari permukaan laut dengan hawa cukup dinggi, terutama di malam hari.
Tinggalkan Komentar