Cari

Perguruan Tinggi Harus Bertransformasi Dengan Cepat Hadapi Revolusi Society 5.0

 

Schoolmedia News Jakarta ----  Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, harus ada transformasi yang signifikan dalam dunia pendidikan agar dapat menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan mampu bersaing di kancah global.

Hal itu disampaikan saat menjadi narasumber secara daring dalam Seminar Nasional dengan tema “Peran Pendidikan dan Pembelajaran di Era Society 5.0 untuk Meningkatkan Kualitas Generasi Unggul yang Berkarakter” yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Malang.

Muhadjir menambahkan, integrasi teknologi dalam dunia pendidikan menjadi proses yang penting dan harus dilakukan sehingga dapat menopang kebijakan yang sedang digagas oleh pemerintah, seperti Merdeka Belajar, Kurikulum Merdeka, Guru Penggerak, dan sebagainya.

Sejumlah program pembelajaran tersebut seperti diketahui harus menerapkan pendekatan belajar yang berorientasi pada student centered, dimana pendidik harus mampu mengembangkan dan menyediakan materi pembelajaran dengan perkembangan teknologi. Melalui kegiatan seminar ini, Muhadjir berharap perguruan tinggi dapat terus memberikan kontribusi nyatanya dalam menghasilkan generasi yang unggul.

“Mudah-mudahan hasil seminar ini dapat bermanfaat dalam upaya kita untuk menopang kebijakan yang ada di Kemendikbudristek, mulai dari Merdeka Belajar, Kurikulum Merdeka, Guru Penggerak, dan seterusnya,” ucap Muhadjir.

Dalam kesempatan yang sama saat sesi diskusi, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito juga mengatakan, partisipasi seluruh stakeholder dapat meningkatkan efektivitas pendidikan dan akan memudahkan kita untuk mencapai peningkatan human capital competitiveness sehingga pada akhirnya dapat mewujudkan Indonesia Maju 2045.

Sebagaimana diketahui, selain dunia sedang memasuki era revolusi industri 4.0, saat ini juga tengah ramai diperbincangkan era society 5.0. Era tersebut mengharuskan manusia untuk dapat dengan cermat dalam memanfaatkan perkembangan teknologi.

Kemajuan teknologi digital akan menimbulkan efek distruptif bagi masyarakat yang tidak sigap menghadapinya. Hal ini banyak dibuktikan dengan adanya sejumlah posisi pekerjaan yang telah digantikan oleh mesin atau robot. Berdasarkan data dari World Economic Forum di tahun 2020, diperkirakan terdapat 84 persen pekerjaan di dunia akan digantikan oleh mesin dan 50 persen jabatan pekerjaan di dunia akan mengunakan otomasi.

“Kita harus mampu menciptakan pekerja yang siap dengan digitalisasi, otomasi, dan artificial intelligence. Kita perlu memastikan para pekerja kita mendapatkan re-skilling dan upskilling yang sesuai untuk dapat mengejar dinamika di dunia kerja. Demikian juga pembekalan softskill juga harus menjadi prioritas,” ujar Warsito.

Selain itu, turut menjadi pembicara juga dalam sesi diskusi, yakni Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Itjce Chodijah yang memaparkan tentang implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran

Tim Schoolmedia

Berita Selanjutnya
Dua Rumah Sakit TNI Diresmikan Presiden
Berita Sebelumnya
Kongres Kebudayaan Indonesia 2023, 50 Ruang Dialog Disediakan

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar