Cari

Sinergitas Komisi X DPR-RI dan Kemendikbudristek Advokasi Gerakan Transisi PAUD-SD Yang Menyenangkan Dinilai Strategis

 

Schoolmedia News Jakarta ---- Sinergitas Komisi X DPR-RI dengan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Kemendikbudristek untuk melakukan advokasi serta sosialisasi Pelaksanaan Transisi PAUD-SD Yang Menyenangkan pada Penerimaan Peserta Didik Baru tahun ajaran 2023-2024 dinilai strategis dan efektif.

"Saya berharap dimasa datang bentuk sinergitas seperti ini terkait sosialisasi dan advokasi program episode Merdeka Belajar dapat lebih ditingkatkan. Kolaborasi seperti ini sangat strategis," ujar Anggota Komisi X DPR RI, Putra Nababan dalam kegiatan Workshop Pendidikan dengan tema "Mari Kita Kembalikan Hak Pendidikan bagi Anak melalui Penguatan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan” di Jakarta, Rabu (⅛).

Dikatakan, dengan kegiatan ini diharapkan miskonsepsi atau kesalahpahaman terkait penerimaan peserta didik dari jenjang PAUD ke Sekolah Dasar dengan mensyaratkan tes membaca, menulis dan berhitung tidak lagi terjadi. "Yang kami terkesan ada kata Yang Menyenangkan atau kegembiraan. Ini sangat kuat sebagai tagline atau pesan kunci. Karena seluruh ekosistem pendidikan didorong untuk menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan sehingga membuat siswa kerasan di sekolah," ujarnya

Sementara itu, Plt Direktur PAUD, Komalasari dalam paparanya mengatakan Transisi PAUD ke Sekolah Dasar yang Menyenangkan merupakan penyelarasan pembelajaran PAUD ke Sekolah Dasar yang bertujuan agar peserta didik PAUD tidak perlu melakukan terlalu banyak penyesuaian saat berpindah menjadi peserta didik SD; dan agar peserta didik SD yang tidak pernah mengikuti PAUD, tetap dapat terpenuhi haknya untuk mendapatkan pembinaan kemampuan fondasi.

"Gerakan penguatan transisi PAUD-SD merupakan gerakan bersama agar setiap anak terpenuhi haknya untuk mendapatkan kemampuan fondasi dimanapun titik awalnya," ujarnya.

Dikatakan, kemampuan anak saat ini masih dinilai dari kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Sedangkan hal tersebut hanyalah bagian sempit dari kemampuan literasi numerasi. Perlu dipahami lebih dalam bahwa ada aspek kemampuan lain yang sangat penting untuk dibangun, yakni kemampuan fondasi, dimana anak memiliki kemampuan untuk : mengenal nilai agama dan budi pekerti, keterampilan bahasa dan sosial, kematangan emosi, pemaknaan terhadap belajar positif, keterampilan motorik dan perawatan diri, serta kematangan kognitif untuk mengikuti pembelajaran.

Dijelaskan, saat ini banyak terjadi miskonsepsi pembelajaran dan praktik PPDB di lapangan yang masih belum mencerminkan pemahaman bahwa membangun kemampuan fondasi merupakan suatu proses bertahap dan berkelanjutan yang dibangun sejak PAUD hingga SD kelas awal. Berkaitan dengan hal ini, perlu kolaborasi dan keselarasan peran dari berbagai elemen, baik itu dari pemerintah, mulai dari Kemendikbudristek itu sendiri, dinas pendidikan, lalu satuan pendidikan, sampai peran dari orang tua/wali murid.

Melalui Merdeka Belajar Ke-24, Kebijakan Transisi Penguatan PAUD ke SD yang Menyenangkan merupakan kebijakan yang mendasari pencapaian 3 (tiga) target perubahan dalam transisi PAUD ke SD yang perlu dicapai saat tahun ajaran baru, yaitu:
Menghilangkan tes calistung dari proses penerimaan peserta didik baru pada pendidikan dasar (SD/MI);
Menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama, yakni dengan : Satuan PAUD dan SD/MI memfasilitasi anak serta orang tua untuk berkenalan dengan lingkungan belajarnya. Satuan PAUD dan SD/MI mengenal peserta didik lebih jauh melalui kegiatan belajar

Penerapan pembelajaran yang dapat membangun kemampuan fondasi anak, yakni: Pembelajaran aktif dan eksploratif, membangun rasa ingin tahu, dan sarat dengan interaksi positif yang membangun percaya diri anak. Menghindari asesmen di kelas berupa tes lisan dan tertulis untuk mengurangi potensi stress pada anak usia dini.

"Hasil asesmen digunakan sebagai dasar pembinaan, bukan pelabelan “anak pintar” dan “tidak pintar”. Laporkan perkembangan peserta didik kepada orang tua/wali saat pelaporan hasil belajar. Sampaikan yang sudah baik dan yang masih perlu penguatan," katanya.

Untuk dapat terlaksananya tiga target perubahan yang diimplementasikan dalam proses PPBD tahun ajaran 2023/2024, upaya yang dapat dilakukan yakni dengan melakukan Advokasi Program Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan.

Oleh karena itu, tutupnya Direktorat PAUD bersama Komisi X DPR RI akan melaksanakan Workshop Pendidikan dengan Tema: “Mari Kita Kembalikan Hak Pendidikan bagi Anak melalui Penguatan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan”.

Peliput dan Foto : Eko

Berita Selanjutnya
Empat Prioritas Merdeka Belajar Mendapat Apresiasi ASEAN
Berita Sebelumnya
Tangani Krisis Pangan di Papua Tengah Dengan Gotong Royong

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar