Schoolmedia News Jakarta — Direktorat PAUD dan SEAMEO CECCEP menyelenggarakan Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan SEA PD on ECCE. Sebagai bagian dari kegiatan persiapan tersebut, maka dilaksanakan rapat koordinasi protokoler persiapan terkait administrasi, logistik, publikasi dan pertemuan membahas draft naskah deklarasi Menteri Pendidikan Asia Tenggara terkait pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini di seluruh negara anggota ASEAN (consultation on the drafting declaration on ECCE).
Rapat koordinasi persiapan dibuka Prof Vina Adriany, PhD, Direktur SEAMEO CECCEP yang didampingi Ketua Kelompok Kerja Regulasi dan Tata Kelola Direktorat PAUD, Muhammad Ngasmawi di Tangerang, Kamis (23/6).
"Hingga saat ini 11 negara telah memberikan kepastian serta respon yang sangat positif terhadap pertemuan Menteri Pendidikan Negara ASEAN yang akan berlangsung 25-26 Juli 2023 mendatang di Jakarta," ujar Prof Vina Andriany.
Menurut Prof Vina, dalam kegiatan selain dilakukan paralel meeting dan diskusi kelompok yang membahas sejumlah tema terkait Pendidikan Anak Usia Dini juga akan dihasilkan Deklarasi Bersama Menteri Pendidikan Negara ASEAN yang berisi komitmen pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini.
"Hal ini akan menjadi catatan sejarah karena merupakan Deklarasi pertama Menteri Pendidikan Asia Tenggara yang berisi komitmen tentang Pengembangan Anak Usia Dini di ASEAN. Saat ini posis drafti naskah sudah 80 persen dibuat yang hari ini akan dimatangkan kembali," ujar Prof Vina.
Latar Belakang
Pengembangan anak usia dini termasuk dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor4: "Memastikan bahwa semua anak perempuan dan laki-laki memiliki akses ke pengembangan anak usia dini yang berkualitas, perawatan, dan pendidikan pra-sekolah dasar sehingga mereka siap untuk pendidikan dasar." .
Pemberian pengasuhan dan pendidikan sejak tahun-tahun awal masa kanak-kanak memungkinkan kita untuk mempengaruhi perkembangan kesejahteraan dan perkembangan anak secara keseluruhan. Perawatan pengasuhan adalah dasar dari perkembangan anak. Untuk mencapai potensi penuh maka anak usia dini membutuhkan lima komponen pengasuhan yang saling terkait dan tak terpisahkan yaitu kesehatan yang baik, nutrisi yang memadai, keselamatan dan keamanan, pengasuhan responsif dan kesempatan untuk belajar.
Konten lokal yang mewarnai PAUD sedang berkembang di negara- negara Asia Tenggara. Berbeda dengan gerakan global dalam pendidikan anak usia dini, kearifan lokal ini seperti menggunakan bahasa ibu dalam mengajar jarang terekspos. Praktik pendidikan anak usia dini di Indonesia dan beberapa negara lain masih didominasi oleh pendekatan barat.
Pendidikan berbasis konteks lokal yang muncul dari budaya dan sejarah lokal dapat membawa minat tersendiri dalam meningkatkan pendidikan anak usia dini dan pengasuhan di wilayah negara-negara ASEAN.
Untuk mewujudkan hal tersebut maka Pemerintah Indonesia (Kemdikbudristek) mengambil peran melalui penyelenggaraan Southeast Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education (SEA PD on ECCE) tanggal 25 s.d 26 Juli 2023 dalam upaya:
1.Meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya memberikan pendidikan anak usia dini yang berkualitas.
2.Menyediakan platform untuk berbagi pengalaman dan praktik sukses dalam implementasi pendidikan anak usia dini dan pengasuhan anak di antara mitra akademik, pembuat kebijakan, praktisi, dan pemangku kepentingan.
3.Mengumpulkan dan membagikan laporan negara-negara Asia Tenggara tentang pendidikan anak usia dini dan program pengasuhan anak di masing-masing negara. 4.Mendiskusikan kebijakan yang berkaitan dengan pengasuhan dan pendidikan anak usia dini dan pengasuhan anak di Asia Tenggara Agar output dari SEAPD on ECCE dapat dihasilkan dengan optimal dan kegiatan dapat berjalan dengan lancar, maka Direktorat PAUD menyelenggarakan Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan SEA PD on ECCE.
Sebagai bagian dari kegiatan persiapan tersebut, maka dilaksanakan rapat koordinasi protokoler dan regional consultation on the drafting declaration on ECCE.
Peliput dan Foto : Eko
Tinggalkan Komentar