Menpora Imam Nahrawi bersama atlet berkuda Muhammad Akbar Kurniawan (15) atas prestasi sebagai Juara Dunia Berkuda Junior di seri kejuaraan dunia Longines Master-HKJC Asian Junior Challenge 2019, di Hongkong, Sabtu (16/2). Foto: Dok. Humas Kemenpora
Menpora Imam Nahrawi mengapresiasi atlet berkuda Muhammad Akbar Kurniawan (15) atau Aan atas prestasinya menjadi Juara Dunia Berkuda Junior di seri kejuaraan dunia Longines Master-HKJC Asian Junior Challenge 2019. Imam Nahrawi memberikan apresiasi tersebut kepada Aan dan orang tuanya Fatchul Anas, di ruang rapat lantai 10, Kemenpora Kemenpora, Senin (20/5) sore. Penyerahan apresiasi tersebut juga disaksikan oleh Ketua Pordasi DKI Jakarta Alex Asma Subrata dan pengurus lainnya.
"Saya bangga sekaligus senang, Aan sudah mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Hal ini akan menjadi motivasi bagi masyarakat Indonesia khususnya para atlet. Karena kita tidak lagi di pandang sebelah mata oleh negara-negara lain. Karenanya atas pemerintah kami ucpakan terima kasih kepada Aan dan tim," ucap Imam, Senin, 20 Mei 2019.
Terus terang, kata Imam melanjutkan, ini sebuah kejutan bagi pemerintah dan negara Indonesia karena Aan sudah membuat sejarah besar bagi cabor berkuda Indonesia yang mungkin dulunya sebagian orang memprediksi biasa-biasa ternyata dengan keteguhan hati, dukungan orang tua, pelatih dan Pordasi bahwa Aan sudah membuktikan dan memberi kabar terindah bagi Indonesia dengan menyanyikan lagi Indonesia Raya dan mengibarkan merah putih di mata dunia.
"Karenanya semangat Aan ini harus terus dijaga dan kita akan terus mengawal agar cita-cita Aan masuk Olimpiade tercapai. Di usia yang sangat relatif muda ini ternyata cita-citanya sangat mulia untuk membawa nama Indonesia lewat cabor kuda ini ke kencah internasional. Insya Allah dengan dukungan kita semua Aan akan menjadi anak zaman yang akan terus mengawal kegembiraan indonesia lewat prestasinya ini," kata Imam.
Kejuaraan dunia Longines Master-HKJC Asian Junior Challenge 2019 berlangsung di Hongkong, pada Sabtu (16/2). Pada lomba tersebut, Aan turun di kelas jumping U 14-18. Ia bersaing ketat dengan atlet tuan rumah. Terkait dengan tempat berlatih, Imam berharap, tempat latihan cabor berkuda Pulamas yang bangun untuk Asian Games ini bisa digunakan.
"Saya berharap Pulomas yang dibangun untuk Asian Games lalu bisa dijadikan markas karena dari sisi standar, jarak bisa dgunakan untuk mewujudkan cita-cita Aan. Dan Aan harus sering mengikuti single even internasional agar Aan semakin banyak lagi pengalaman," kata Imam.
Kesuksesan Aan pada Longines Master-HKJC Asian Junior Challenge 2019 menambah catatan prestasinya. Sebelumnya, ia menjadi yang terbaik pada kejuaraan Asia-Australia 2018 di Taiwan dan kejuaraan Asia 2018 di Thailand. Atas raihan ini, Aan pun merasa bersyukur bisa menjuarai tiga kejuaraan dunia sekaligus.
"Alhamdulilah, saya sangat bersyukur bisa menjuarai tiga kejuaran sekaligus. Pertama kali saya ikut kejuaran Asia-Australia 2018 di Taiwan, kedua di kejuaraan Asia 2018 di Thailand, dan ketiga di kejuaraan dunia Longines Master-HKJC Asian Junior Challenge 2019 Hong Kong. Harapan saya ke depan semoga saya bisa berprestasi di Olimpiade dengan membawa nama Indonesia," ucapnya.
Tinggalkan Komentar