Restorasi Sungai Karang Mumus, 700 Warga Samarinda Tanam Pohon di Bantaran

Ilustrasi ratusan warga Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menanam pohon di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) sebagai langkah untuk restorasi sungai, Foto: pixabay

 

Sekitar 700 warga Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dari berbagai elemen diantaranya siswa SD, SMP, SMA, dan ibu-ibu kelompok arisan menanam pohon di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM), Samarinda.

"Kami bersyukur karena makin hari makin banyak warga yang perhatian terhadap SKM, sehingga ke depan kami optimis makin banyak yang memahami tentang makna sebenarnya, apa itu restorasi sungai," ujar Ketua Gerakan Memungut Sehelai Sampah (GMSS) SKM Misman, di Samarinda, Kamis, 10 Januari 2019.

Sejumlah peserta yang hadir diantaranya para siswa dari SDN 003 Palaran, SDN 015 Sungai Kunjung, SDN 010 Samarinda Kota, SDN 004 Samarinda Kota, SDN 005 Samarinda Kota, SMPN 16 Samarinda, MAN 2 Samarinda, kelompok arisan Ibu-ibu Lurah, dan dari Forum Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Samarinda.

Kegiatan mereka tersebut bersamaan dengan HUT TVRI Kaltim ke-56. Menurut Misman, selama ini sudah ada ribuan warga Samarinda, bahkan warga dari luar Samarinda ikut berpatisipasi dalam upaya membersihkan SKM mulai dari memungut sampah yang terapung, berserakan di tepinya, hingga yang terpendam di dasar sungai.

Selain itu, ada ribuan warga ikut membantu menyediakan bibit pohon, ada yang mencari biji buah langka yang merupakan spesies sungai. Biji tersebut disemai, dibibitkan, dan kemudian ditanam di bantaran sungai maupun di ruang sungai.

Beberapa tujuan penanaman pohon di ruang SKM, kata Misman, adalah agar daun pohon tersebut mampu menghasilkan oksigen dan menyerap karbondioksida, dan akarnya mampu menahan erosi, menyerap racun secara alami, dan membantu berkembangnya ekosistem di wilayah tersebut.

Dalam proses penanaman pohon, melihat besarnya antusias warga, mereka dibagi dalam beberapa kegiatan, diantaranya membuat lubang tanam di bagian hilir, dan sebagian warga menanaminya.

"Kelompok lainnya langsung menuju ke seberang sungai karena di kawasan itu sudah disiapkan sebanyak 120 lubang tanam. Setelah ini, kami bersama orang yang peduli akan terus merawatnya agar tanaman dapat tumbuh," ucap Misman.

Berita Selanjutnya
Pengadaan Gagal di 2018, Penderita HIV Aids Terancam Tak Bisa Konsumsi Obat Antiretroviral
Berita Sebelumnya
Ancaman Proxy-War, Kodim Penajam: Pelajar Harus Bijak Gunakan Medsos

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar