Saat ini dunia media Indonesia sedang berada pada situasi yang kurang menguntungkan, akibat dari adanya anggapan keberpihakan tuan-tuan media pada salah satu tokoh politik. Hal tersebut dianggap menjadi salah satu sebab menurunnya tingkat kepercayaan publik pada tujuan dan makna berita/informasi. Satu hal yang sebenarnya sangat disayangkan karena tak sekadar mengurangi nilai makna berita, tapi lebih dari itu mengurangi tingkat kepercayaan masyarakat pada independensi pers itu sendiri.
Walaupun saat ini sebagian besar netizen (masyarakat internet) juga suka menulis berita, namun karena begitu banyaknya situs-situs informasi abal-abal, sehingga informasi-informasi tersebut nyaris tidak dianggap berguna sama sekali. Sebagian dari kita mungkin pernah mengalami betapa jengkelnya saat membuka satu situs, namun ternyata berisi iklan-iklan yang tidak senonoh, atau tidak menampilkan informasi seperti yang ditunjukkan oleh judulnya.
Sebenarnya negeri ini punya potensi penggalian berita orisinal daerah yang diharapkan bisa memgurangi informasi-informasi yang tidak benar dan tidak bertanggung jawab. Potensi itu ada pada ribuan situs-situs sekolah yang jika diberdayakan kemampuan jurnalistiknya, maka akan menjadi sumber-sumber berita yang orisinal, dengan keragaman yang sangat tinggi, serta membawa informasi khas daerahnya masing-masing.
Meskipun demikian, potensi ini tak mudah untuk diwujudkan realisasinya, walaupun sumber daya perangkatnya sudah mencukupi. Hal ini terjadi karena walaupun sekolah adalah lembaga pendidikan formal, namun tidak banyak sekolah yang secara sungguh-sungguh menghubungkan dirinya dengan masyarakat di sekitarnya atau daerah/wilayah di mana dia berada. Sekolah kadang sibuk dengan pemupukan citra diri yang kadang bersifat seremonial, alih-alih menjadi agen perubahan di masyarakat ; karena secara fakta sekolah memiliki individu-individu yang di satu sisi terikat di dalam tatanan sosial kemasyarakatan. Menjadikan sekolah sebagai semacam 'corong kebaikan' dari suatu proses perabadahan bersama, semestinya menjadi misi besar sekolah di mana saja. Sekolah mestinya merasa perlu memberitakan proses-proses kebaikan yang mereka jalankan. Sekolah juga sebaiknya peduli dengan situasi dan kondisi di wilayahnya, untuk dijadikan pelajaran langsung bagi proses pengkaderan humanisme di dalam proses pendidikan di lembaganya. Hal-hal seperti ini jika diberitakan di seantero negeri, kita akan melihat sebuah semangat optimisme perubahan yang konkrit, terbuktikan, dan orisinal.
Saat ini situs news.schoolmedia.id sedang merintis jalan untuk menjadi situs agregat/pengumpul berita sekolah, secara otomatis dari situs-situs sekolah di Indonesia, lebih khusus lagi, sekolah-sekolah yang mempercayakan hostingnya di penyedia hosting Schoolmedia. Web hosting Schoolmedia selain menyediakan diri sebagai penyedia layanan hosting dan domain bagi sekolah-sekolah, juga sekaligus membantu sekolah untuk mengoptimalkan pemanfaatan webnya. Hal tersebut dibuktikan dengan pemberian (penginstalan) web sekolah secara otomatis, kepada setiap sekolah yang berlangganan hosting dan domain dari Schoolmedia.
Fitur agregasi informasi berita dari web-web sekolah ke situs news Schoolmedia tak semata-mata satu upaya pengumpulan berita atau informasi, tapi lebih dari itu juga satu upaya nyata untuk mengenalkan sekolah-sekolah tersebut melalui media yang lebih luas ke seluruh Indonesia dan dunia.
Kelak satu ketika sekolah-sekolah sudah mampu menuliskan berita yang memenuhi standard jurnalisme netizen, maka saat itu situs news Schoolmedia akan menjadi salah satu situs rujukan berita daerah yang selalu terbarukan, akuntabel, dan orisinal.
Tinggalkan Komentar