Cari

Siswa

Dua Mahasiswa Fisika UIN Yogyakarta Buat Aplikasi Pertanian Digital 


Imelda Zahra Tungga Dewi dan Muhamad Faqih Ulinuha dari UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta menunjukkan aplikasi smartfarming buatannya. Foto: Dok UIN Sunan Kalijaga

 

Imelda Zahra Tungga Dewi dan Muhamad Faqih Ulinuha adalah dua mahasiswa program studi Fisika di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Mereka membuat aplikasi penyuluhan pertanian digitalisasi berbasis android yakni Smartfarming Hidroponik.

Aplikasi ini akan memberikan pentunjuk bagaimana bertanam hidroponik dan apa yang harus dilakukan agar tanaman hidroponik tumbuh subur. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan menambah pendapatan. 

Atas kreativitas pada aplikasi tersebut, mereka menjadi juara dua dalam kompetisi “Geography Essay Competition” yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Selasa (10/10)

Imelda Zahra Tungga mengatakan ide membuat aplikasi ini bermula dari keprihatinan atas kurang minatnya generasi muda maupun masyarakat untuk bertani atau berkebun. Selain itu, juga adanya alih fungsi lahan pertanian dan terbatasnya lahan pertanian di perkotaan.

 

Baca juga: Optimalkan Teknologi untuk Kompetisi di Tengah Pandemi, Ini Kata Puspresnas

 

Padahal, kata dia, kebutuhan pangan semakin meningkat. Kondisi tersebut dapat mengancam ketahanan pangan masyarakat Indonesia. Sehingga harus ada solusi. 

“Itulah dasar membuat aplikasi ini,” kata Imelda, Senin, 16 November 2020, seperti dilansir dari laman Sindonews.

Rekannya, Muhamad Faqih Ulinuha menjelaskan aplikasi ini dibuat dengan mengintegrasikan beberapa sensor, yaitu soil moisture (kelembaban tanah), DHT11 (suhu dan kelembaban udara), sensor pH, keran selonoid valve (keran air otomatis), kamera, dan modul Wi-Fi (NodeMCU) pada tanaman hidroponik.

 

Baca juga: Tahun Depan, Mendikbud Akan Prioritaskan Kelulusan Guru Honorer Jadi PPPK

 

Sistem ini dapat digunakan sebagai sarana pemantauan dan juga pengendalian budidaya tanaman hidroponik secara jarak jauh tanpa harus pengguna berada di lahan hidroponik dengan bantuan teknologi internet of things (IoT). Sehingga dengan alat digital ini memudahkan siapapun yang ingin bercocok tanam dengan sistem hidroponik.

“Kami berharap alat ini dapat mengunggah minat generasi muda bertani, khususnya hidroponik dan meningkatkan produtivitas pertanian serta ketahanan pangan,” harapnya.

Tokoh Selanjutnya
Nick Vujicic, Motivator Kelas Dunia Tanpa Lengan dan Kaki
Tokoh Sebelumnya
Yesika Peserta Didik Kelas XII Lolos Seleksi Parlemen Remaja di DPR RI

Tokoh Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar