Cari

Kalimantan Utara, Kab. Nunukan

10 Desa di Nunukan Masuk Locus Stunting di Indonesia

Ilustrasi stunting, Ilus:  Pixabay

 

Sebanyak 10 desa di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara masuk daerah Locus Stunting atau desa terindikasi stunting (pertumbuhan anak terhambat) sesuai pendataan 2013-2018. Hal ini diungkapkan Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Selamat berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Kesehatan.

Selamat menambahkan, pihaknya juga terus menyosialisasikan kepada masyarakat agar rutin memeriksakan kondisi anaknya maupun ibu yang sedang hamil ke puskesmas atau rumah sakit.

"Ke sepuluh desa locus stunting di Kabupaten Nunukan adalah Labuk, Tembaling Hulu, Batung, Samata, Sumantipal dan Payung di Kecamatan Lumbis Ogong. Desa Binusan di Kecamatan Nunukan," kata Selamat, Senin, 18 Maret 2019.

Selain itu, Selamat menambahkan, Desa Setabu di Kecamatan Sebatik Barat dan Kecamatan Lumbis ada dua desa yakni Kalampising dan Patal.

"Kasus stunting yang terjadi di Kabupaten Nunukan terutama disebabkan oleh kekurangan gizi karena faktor ekonomi dan mengalami infeksi pada saat ibu sedang hamil," kata Selamat.

 

Baca juga80 Persen Anak Kurang DHA, Pakar: Bisa Pengaruhi Fisik dan Kepintaran Anak

 

Ia melanjutkan, stunting di daerahnya diketahui melalui tinggi badan yang tidak seimbang dengan usia anak. Pada umumnya stunting terjadi pada anak usia 0-5 tahun. Perhitungannya didasarkan pada standar WHO yakni NCHS (National Center for Health Statistics) bahwa tinggi badan dibandingkan usia tidak normal atau di bawah -2.

Adapun ciri-ciri anak di bawah umur yang mengalami stunting adalah pada saat lahir berat badannya di bawah 2,5 kilo gram.

“Pemicu stunting di Kabupaten Nunukan ini apabila bayi lahir berat badannya kurang dari 2,5 kilo gram,” kata Selamat.

Oleh karena itu, Selamat menjelaskan, Pemkab Nunukan terus mengimbau kepada ibu hamil atau warga yang memiliki anak di bawah lima tahun agar memeriksakan ke dokter atau puskesmas terdekat.

Selama pendeteksian yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan pada 16 kecamatan minus tiga kecamatan baru di Krayan ini ditemukan, kasus stunting sebanyak 615 anak sangat pendek dari usia normal dan 1.437 anak tinggi badan pendek.

 

Baca juga: Ridwan Kamil Minta Bunda PAUD Atasi Stunting

 

Jumlah anak yang terindikasi mengalami stunting di Kabupaten Nunukan sebanyak 2.052 orang. Jumlah terbanyak di Kecamatan Nunukan masing-masing kategori sangat pendek yakni 176 orang dan kategori pendek 490 orang.

Selanjutnya, kedua terbanyak di Kecamatan Lumbis masing-masing berjumlah 27 anak sangat pendek dan 136 anak kategori pendek. Ketiga adalah di Kecamatan Sebatik Barat yakni berjumlah 23 anak sangat pendek dan 134 anak kategori pendek.

Tingginya kasus stunting di Kecamatan Nunukan, kata Selamat, karena jumlah populasi juga terbanyak dari 16 kecamatan yang dideteksi. 

Berita Regional Selanjutnya
Ribuan Warga Sentani Mengungsi Akibat Air Danau Meluap
Berita Regional Sebelumnya
Kepri Belum Miliki Perda Penanganan Limbah

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar