Cari

Daerah Istimewa Yogyakarta, Kab. Kulon Progo

5 Produk Unggulan Kulon Progo Akan Masuk Bandara NYIA

Biji kopi, Foto:  Yenny Hardiyanti/SM

 

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kulon Progro Sri Harmintarti mengatakan, pihaknya akan membuat gerai khusus di Bandara New Yogyakarta International Airport, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Gerai tersebut akan mempromosikan lima jenis produk unggulan Usaha Kecil dan Menengah dari daerah tersebut. Produk tersebut diantaranya yakni gula semut, kopi, cokelat, dan teh.

"Produk tersebut khas Kulonprogo dan telah dibina langsung oleh Dinas Koperasi dan UKM. Sisanya nanti kami cari lagi, tapi kami tidak main tunjuk aja, meski itu produk unggulan kalau tidak memenuhi standar tidak bisa masuk," kata Sri Harmintarti di Kulon Progo, Jumat, 8 Maret 2019.

Ia mengatakan prouduk unggulan yang dijual di gerai khusus bandara harus memiliki syarat khusus dan standar pengolahan yang tinggi, seperti PIRT dari UMKM yang mengampu, sertifikat halal dan BPOM.

"Kemasan produk juga menjadi salah satu indikator kelolosan dalam seleksi tersebut," kata Sri.

Bagi UMKM yang terpilih, Sri juga meminta agar tidak jumawa. Sebab penempatan produk di NYIA itu hanya berlangsung temporer selama enam bulan pertama dan tiap tiga bulan mendapat evaluasi. 

"Kalau produknya tidak bagus atau ada produk lain yang lebih bagus bukan tidak mungkin akan diganti. Dengan kondisi ini maka UMKM tidak bisa leha-leha dan harus selalu kompetitif," kata Sri.

Sri Harmintarti juga mengatakan Dinas Koperasi dan UKM sendiri tidak hanya fokus menempatkan produk UMKM di dalam NYIA. Dinas Koperasi dan UIM tersebut memiliki rencana jangka panjang yakni bagi UMKM yang belum masuk bisa ikut merasakan efek adanya bandara. Salah satu yang tengah pihaknya yakni mendirikan Toko Milik Rakyat (Tomira) di sekitar bandara.

"Kami berharap ada dua Tomira di kawasan bandara. Yang satu kita koperasi diafiliasi dengan anak perusahaan AP (Angkasa Pura) I, sementara satunya lagi koperasi hasil lelang bisnis. Tapi dua duanya tetap dikelola koperasi," kata Sri menjelaskan.

Sementara itu, General Manager Bandara Adisucipto PT AP I  Agus Pandu Purnama meminta agar Dinas Koperasi dan UKM benar-benar menyeleksi produk yang akan dijual di gerasi Bandara NYIA. Produk yang disajikan juga harus berstandar dan layak pakai dan berkualitas tinggi. Kemudian, produk kuliner maka harus layak konsumsi.

Rencananya, kelima produk unggulan akan menempati satu dari total lima stan komersial seluas 50 meter persegi di dalam terminal bandara yang digunakan untuk pengoperasian perdana pada April mendatang. 

Produk lokal tersebut akan bersanding dengan produk-produk lain milik mitra AP I di NYIA. Selain Kulonprogo, stan produk lokal juga dibuka untuk ditempati UMKM dari kabupaten lain di DIY.

Produk UMKM yang ditempatkan di NYIA tetap akan dikenakan harga sewa stan. Kendati begitu tarifnya jauh lebih rendah dibandingkan produk lain milik mitra AP I. Saat ini, kata Agus, soal tarif masih dalam tahap penggodokan, dengan kata lain belum ada keputusan final.

"Yang pasti kami akan mengenakan tarif seminimum mungkin, agar tidak menjadi beban UMKM. Untuk sharing ini diperlukan juga untuk AP I, tapi besarnya seperti apa tentu prinsipnya jangan sampai UMKM tidak mendapatkan apa-apa," kata Agus.

Berita Regional Selanjutnya
Air Waduk Pacal Bojonegoro Dikeluarkan Karena Penuh
Berita Regional Sebelumnya
Lampung Barat Komitmen Wujudkan Kabupaten Layak Anak

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar