Cari

Jawa Timur, Kab. Trenggalek

Waspadai Risiko Penularan Hepatitis A Selama Kemarau

Ilustrasi musim kemarau, Foto: Pixabay

 

SCHOOLMEDIA NEWS, Trenggalek - Dokter spesialis penyakit dalam RSUD dr Iskak, dr Hengki Wijaya mengimbau warga/masyarakat untuk membiasakan pola hidup bersih demi mencegah penularan penyakit hepatitis A yang sempat mewabah di Kabupaten Pacitan dan Trenggalek, terutama selama periode kemarau.

"Kebiasaan hidup sehat, lingkungan yang bersih menjadi kunci untuk mencegah penularan virus hepatitis A ini," kata dr Hengki saat berbincang dengan awak media di Tulungagung, Selasa, 20 Agustus 2019.

Ia tak mengatakan penyakit menular yang menyerang sel-sel hati itu sedang mewabah di Tulungagung ataupun daerah di sekitarnya. Namun ia menjelaskan, virus tersebut bisa muncul kapan saja dan dimana saja. Penyebabnya tidak lain karena faktor lingkungan yang tidak higienis.

 

Baca juga: Kemendikbud: Sastra Produk Peradaban yang Tidak Dapat Dipagari

 

Menjaga kebersihan, menurutnya, dapat dimulai dari pola makan masing-masing individu warga, antara lain makan dengan tangan yang tidak bersih (kebiasaan tidak mencuci tangan terlebih dahulu), makanan yang tidak dimasak dengan benar atau tidak matang, makan makanan mentah atau cara mencuci masakan yang tidak bersih. Semuanya, kata Hengki, bisa menjadi penyebab muncul dan menularnya virus hepatitis dalam tubuh.

"Apalagi jenis virus ini menularnya melalui mulut dan kotoran BAB (buang air besar). Kontaminasi air liur dan semacamnya," kata dia.

Di RSUD dr Iskak sendiri, ia melanjutkan, sampai saat ini pasien kasus hepatitis A masih acapkali ditemukan dan keluar masuk ruang perawatan.

Kendati tidak lagi sebanyak bulan lalu (Juli) yang sempat "membludak" akibat kunjungan pasien rawat inap dari Trenggalek dan Pacitan, Hengki mengimbau agar warga tetap waspada dan membiasakan pola hidup bersih dalam soal konsumsi makanan.

Kendati jenis hepatitis A tergolong jinak dibanding jenis hepatitis B, C dan D, ia mengimbau, agar penderita segera melakukan pengobatan secara cepat dan tepat agar virus yang menyerang sel-sel hati ini tidak semakin parah dan berkembang menjadi hepatitis kronis atau hepatitis "fulminant".

 

Baca juga: 23 Peserta SMN Asal Bangka Belitung Ikuti Pelatihan Bela Negara

 

Hepatitis fulminant adalah kondisi dimana organ hati mendadak gagal fungsi akibat terlalu banyak sel hati yang mati atau rusak sehingga memicu keluarnya enzim-enzim yang bersifat toksit.

"Tidak semua hepatitis A bisa berkembang menjadi fulminant. Prosentase kasusnya kecil dibanding hepatitis B atau C. Namun ini tetap harus diwaspadai karena jika berkembang menjadi kronis, hepatitis A juga bisa menyebabkan kematian pada penderitanya," kata Hengki. 

Berita Regional Selanjutnya
Gubernur Ancam Segel Perkebunan yang Lahan Konsesinya Terbakar
Berita Regional Sebelumnya
TransJakarta Komitmen dan Konsisten Tingkatkan SDM untuk Kemajuan Indonesia

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar