Cari

Sulawesi Tengah, Kota Palu

Cuaca Estrem Terus Melanda Sulteng, BPBD Minta Masyarakat Selalu Siaga

Ilustrasi hujan deras, Foto: Pixabay

 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meminta masyarakat di sejumlah wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah untuk tetap siaga karena cuaca ekstrem masih melanda daerah itu dalam beberapa hari terakhir ini dan ke depan. Wilayah tersebut selama ini rawan bencana alam banjir dan tanah longsor

"Ada banyak titik longsor dan banjir di Sulteng, termasuk di daerah tetangga Palu yakni Kabupaten Sigi yang terjadi pada pekan lalu sehingga mengakibatkan sejumlah desa terendam banjir," kata Kepala BPBD Sulteng, Bartholomeus Tandigala di Palu, Senin, 1 Juli 2019.

Dia mengatakan curah hujan di beberapa wilayah Sulteng hingga kini masih cukup tinggi dan banyak terjadi titik-titik longsor di beberapa ruas jalan.

Mengingat kondisi cuaca yang masih ekstrem dan beberapa wilayah Sulteng rawan bencana alam banjir dan longsor, kata Bartholomeus, maka perlu mendapat perhatian masyarakat.


Baca juga: Kota Palu Terapkan Pendidikan Mitigasi Bencana Mulai Tahun Ajaran Baru

 

Pihak  jajaran BPBD di seluruh kabupaten/kota di Sulteng sendiri, Bartholomeus melanjutkan, tetap siaga mengantisipasi kemungkinan adanya bencana alam di daerah masing-masing yang diakibatkan oleh cuaca ekstrem.

Khusus Kabupaten Sigi, kata Bartholomeus, sudah berkali-kali dilanda bencana alam banjir dan tanah longsor. Sebab, kata Bartholomeuus,memang wilayahnya banyak terdapat aliran sungai. Akibat bencana alam gempa bumi pada 28 September 2018 telah menyebabkan struktur tanah banyak yang terbuka sehingga saat hujan deras terjadi longsor.

Hujan yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menyebabkan sejumlah desa di wilayah tersebut diterjang banjir seperti yang terjadi pada 28 Juni 2019. Di hari itu, ratusan rumah warga di Kecamatan Dolo Selatan terendam air dan lumpur. Tidak hanya itu, sebuah jembatan penghubung di Desa Rogo Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi juga terputus akibat hantaman banjir.

"Selain mengakibatkan jembatan terputus, banjir ini juga berdampak terhadap lahan pertanian warga yang mengalami kerusakan yang cukup parah," kata Ulun, salah seorang warga Desa Rogo, Kecamatan Dolo Selatan.

 

Baca juga: Tahap Transisi Pasca Bencana, Pemkot Palu Belum Aktifkan Full Day School

 

Warga berharap kepada pemerintah agar segera mengambil langkah untuk membuat jalur alternatif setelah putusnya jembatan penghubung Palu-Kulawi ini.

Sementara BPBD Kabupaten Sigi, menyebutkan ada enam desa di Kabupaten Sigi yang dilanda Banjir, yakni Desa Poi, Desa Rogo, Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Desa Bora Kecamatan Biromaru, Desa Pandere Kecamatan Gumbasa dan Desa Salua Kecamatan Kulawi.

Berita Regional Selanjutnya
Pemerintah Tak Terburu-buru Selenggarakan Jaringan 5G
Berita Regional Sebelumnya
Ahli: Hidup Sehat dan Jaga Kebersihan Cegah Hepatitis A

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar