Sumber: jambipos-online.com
Ziarah ke makam sanak saudara yang telah meninggal dunia merupakan tradisi masyarakat Provinsi Jambi yang sampai saat ini masih terjaga. Pada hari pertama hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, ratusan masyarakat memadati pemakaman-pemakaman yang ada di daerah itu.
Salah satunya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Al Karomah Jambi. Pasca pelaksanaan salat Iul Fitri, secara berangsur masyarakat mulai memadati pemakaman tersebut. Sejumlah masyarakat membawa air serta bunga untuk ditaburkan di atas pemakaman sanak saudara mereka yang telah meninggal dunia.
“Setiap hari raya Idul Fitri kita ziarah ke kubur ini, tidak hanya di hari raya saja, namun sebelum memasuki bulan Ramadan dan hari raya Idul Adha kita juga ziarah. Kebetulan ini makam orang tua saya,” kata Yanto peziarah di Jambi, Rabu, 5 Juni 2019.
Baca juga: Mencari Berkah, Ratusan Warga Berebut Gunungan Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta
Tidak banyak ritual yang dilakukan saat berziarah. Para peziarah membacakan surat yasin, tahlil dan berdoa serta membersihkan pemakaman kerabat dan sanak saudara jika terlihat semak serta kotor.
Selain Yanto, peziarah lain yakni Hairul pun melakukan hal yang sama. Ia mengatakan, pada hari raya Idul Fitri, ia selalu mudik ke kampung halaman. Salah satu alasannya yakni berziarah ke makam kedua orang tuanya yang dimakamkan di pemakaman itu.
“Saya sekarang tinggal di Kabupaten Sarolangun, setiap tahun selalu mudik karena ingin ziarah ke makam orang tua, saat ini hanya doa yang dapat kami panjatkan untuk kedua orang tua yang telah meninggal,” kata Hairul.
Baca juga: Tradisi Grebeg Syawal di Keraton Ngayogyakarta
Tradisi ziarah kubur tersebut biasanya ramai dilakukan mulai dari H+1 sampai dengan H+3 hari raya. Ziarah ini berlangsung sejak pagi hingga sore sekira pukul 17.00 Wib. Bahkan tidak jarang di luar hari-hari itu juga masih terdapat sejumlah warga yang datang untuk berziarah ke makam saudara dan kerabatnya.
Tinggalkan Komentar