Cari

Jawa Tengah, Kab. Banyumas

Sosiolog: Cegah Perundungan dengan Perkuat Peran Komunitas

Ilustrasi klub sepakbola, Foto: pixabay

 

Sosiolog dari Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah,  Tyas Retno Wulan mengatakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah perundungan atau "bully" adalah dengan memperkuat peran komunitas.

"Perkuat peran komunitas untuk melindungi anak dari perundungan," kata Tyas di Purwokerto, Rabu, 10 April 2019.

Dia menjelaskan, Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak sudah jelas memberikan amanat bahwa komunitas harus terlibat dalam upaya perlindungan anak.

 

Baca jugaPsikolog: Sikap Cuek Berguna untuk Melawan Perundungan

 

Penguatan komunitas yang dimaksud, kata Tyas, akan tergantung dari bentuk komunitasnya masing-masing.

"Misalkan di desa-desa, penguatan peran komunitas lokal desa bisa dikuatkan, baik komunitas adat maupun komunitas yang ada di bawah pemerintahan desa," kata Tyas.

Penguatan peran komunitas ini, kata Tyas, merupakan salah satu mekanisme kontrol sosial perlindungan anak. Gerakan-gerakan masyarakat untuk melawan perundungan melalui media-media sosial juga akan dapat berperan strategis.

"Gerakan di media sosial dengan tagar 'JusticeForAudrey bagus sekali sebagai satu mekanisme kontrol sosial perlindungan anak," kata Tyas.

Sebelumnya, akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman Wisnu Widjanarko mengingatkan pentingnya pendidikan karakter pada generasi muda.

"Ini sebuah pekerjaan rumah bagi semua pihak agar kita semua terlibat dan berperan aktif untuk menumbuhkan, mengembangkan dan membudayakan akan pentingnya karakter sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam pendidikan, khususnya generasi muda," kata Wisnu.

 

Baca jugaAkademisi: Kasus Siswi SMP Ingatkan Pentingnya Pendidikan Karakter

 

Wisnu mengatakan, pendidikan karakter dimaksud adalah penguatan budi pekerti dan nilai-nilai moral yang menyertai proses pembelajaran, sehingga anak tidak saja cerdas secara intelektual melainkan juga memiliki kepekaan emosional dan sosial.

"Keluarga memegang peranan penting bagi pendidikan karakter seorang anak, keluarga menjadi penentu utama, karena nilai-nilai kehidupan, budi pekerti dan moralitas untuk kali pertama dipelajari seseorang adalah di keluarga," kata Wisnu.

Berita Regional Selanjutnya
Forum Anak Banyumas Usulkan Perbanyak Fasilitas Ramah Anak
Berita Regional Sebelumnya
Cegah Karhutla, IPB: Waspadai Turunnya Tinggi Muka Air Gambut

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar