Cari

Riau, Kab. Bengkalis

Lumba-lumba Tanpa Sirip Terdampar hingga Mati di Riau

Lumba-lumba tanpa sirip, Sumber: cn.undp.org

 

Seekor lumba-lumba terdampar dan mati di Pantai Tanjung Jaya Desa Teluk Rhu Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Riau, Sabtu, 6 April 2019.

Seorang saksi mata, Syahrudin, mengatakan warga menemukan lumba-lumba tersebut dalam kondisi mengapung di pantai pada Sabtu (6/4) sekitar pukul 08.05 WIB. Dia blm mengetahui penyebab kematiannya. Namun, Syahrudin mengatakan pada tubuh lumba-lumba ada luka berdarah yang diduga karena terbentur batu karang saat terdampar di pantai.

“Panjangnya 1,25 meter. Lebar sayap antara ekor kiri-kanan sekitar 40 centimeter, beratnya sekitar 10 kilogram,” kata Syahrudin yang juga menjadi Petugas Keamanan di Unit Pangkalan Pendaratan Ikan Pulau Rupat (PPI).

Dia mengatakan lumba-lumba itu berkelamin betina dan masih berusia anak-anak karena terlihat ukurannya sangat kecil. Lumba-lumba, kata Syahrudin, ditemukan dalam kondisi hampir membusuk dan belum dapat dipastikan penyebab kematiannya.

“Jenisnya ketika diperiksa tadi masuk jenis finless (tanpa sirip),” kata Syahruddin.

Menurut dia, lumba-lumba seperti itu kadang terlihat dari daratan ketika mereka berenang saat air laut pasang. Lumba-lumba tersebut, kata Syahruddin, kini sudah dikuburkan. 

“Tapi terdampar jarang, dulu ada. Kejadian lama sekitar 2003-2004 ada waktu itu besar dan sudah dikuburkan,” kata Syahrudin.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang, membenarkan kejadian tersebut. Dalam rilis pers yang dipublikasikan di situs https://kkp.go.id/ menyebutkan bahwa dari hasil identifikasi Satker Pekanbaru, diketahui lumba-lumba itu berjenis lumba-lumba tak bersirip (finless porpoise).

Lumba-lumba tanpa sirip itu bernama latin Neophocaena phocaenoides. Finless porpoise Indo Pasifik ini merupakan jenis lumba-lumba yang tergolong langka. Habitatnya tersebar perairan pesisir Asia, terutama di sekitar Jepang, Korea, Cina, Indonesia, Malaysia, India, dan Bangladesh.

Sepanjang jangkauan mereka, lumba-lumba tinggal di perairan dangkal, hingga 50 m (160 kaki) dalam, dekat dengan pantai, di perairan dengan dasar laut yang lembut atau berpasir, atau di muara dan rawa-rawa bakau. Dalam kasus luar biasa, mereka telah dijumpai sejauh 135 km (84 mil) lepas pantai di Cina Timur dan Laut Kuning, meskipun masih di perairan dangkal.

Riset mengenai keberadaan finless porpoise ini di Riau berjumlah banyak sehingga kurang dapat dipastikan sebarannya di mana saja. Namun, ini kejadian kedua setelah 29 Maret 2017 juga terjadi kasus serupa di Perairan Sinaboi, Rokan Hilir. 

Berita Regional Selanjutnya
Denpasar Masuk Daftar Kota Sehat Ketiga Se-Asia Tenggara
Berita Regional Sebelumnya
NTT Siapkan Bantuan Mesin Produksi Miras

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar