LIPI Manfaatkan Limbah Sawit Jadi Bio-Oil dan Bioplastik

Kelapa sawit, Foto: Pixabay

 

Peneliti Pusat Penelitian Kimia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengembangkan bio-oil untuk alternatif bahan bakar dan bioplastik sebagai kantong ramah lingkungan dari limbah padat berapa pelepah tandan kosong kelapa sawit.

“Tandan kosong kelapa sawit bisa diproses untuk mendapatkan bio-oil di atas 60 persen dan berpotensi sebagai bahan bakar kimia cair,” kata Plt. Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI Raden Arthur Ario Lelono dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa, 30 April 2019.

Riset-riset pemanfaatan sumber daya alam untuk pengembangan energi berbasis sumber daya alam ini, kata Arthur, dilakukan oleh LIPI karena melihat kondisi manusia yang menghadapi masalah lingkungan serius, seperti perubahan iklim global, kelangkaan air, ledakan penduduk. Selain itu juga menipisnya sumber daya alam, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta peningkatan polusi.

Pemrosesannya, kata Arthur, menggunakan mekanisme termal katalitik .

“Bio-Oil membantu industri pengolahan kelapa sawit untuk pengolahan limbah tandan kosong juga membantu penyediaan energi alternatif dari limbah biomassa tandan kosong kelapa sawit sebagai energi terbarukan,” kata Arthur.

Selain itu, Arthur menjelaskan, Puslit Kimia LIPI juga memanfaatkan limbah tandan kosong kelapa sawit menjadi bioplastik.

“Tandan kosong kelapa sawit mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin,” kata Arthur.

Menurut Arthur, bioplastik berbasis limbah kelapa sawit ini sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai pengganti plastik konvensional karena memiliki sifat tahan terhadap air dan kelembaban.

Lipsus Selanjutnya
Sekolah Antusias Gelar UNBK Mandiri, Pemkab Gorontalo Fokus Tingkatkan Infrastruktur
Lipsus Sebelumnya
Komnas Perempuan: Masih Ada Perempuan Pekerja Diupah Lebih Rendah

Liputan Khusus Lainnya:

Comments (0)

    Tinggalkan Komentar