Schoolmedia News Jakarta ---- Suara riuh rendah membuat ruang ballroom hotel mewah di pusat Kota Tangerang, Selasa (23/5) sepanjang hari terasa hangat. Sekitar 300 anggota Pokja Bunda PAUD yang mengikuti Bimbingan Teknis Batch III dengan sukacita menyampaikan gagasan, mendaraskan narasi dan beradu argumentasi ketika menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan.
Suasana bertambah semarak ketika proses penyusunan RTL dilakukan. Lembaran kertas kosong tergantung diatas flip chart, kemudian dengan gesit Bunda PAUD dan Pokja Bunda PAUD itu membuat kolom dengan spidol dan kemudian menempelkan sticky notes yang telah ditulis sejumlah ide atau pesan.
Keseruan semakin bertambah ketika sejumlah Pokja Bunda PAUD lebih memilih menuliskan gagasan diatas kertas sambil duduk diatas lantai. Sebagian lagi tampak membuka gawai untuk mencari inspirasi rencana strategis paling tepat untuk daerahnya dalam mengawal serta mengimplementasikan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan.
Bunda PAUD Toba, Sumatera Utara, Rita Marlina Sitinjak ketika ditanya kesannya selama mengikuti Bimbingan Teknis mengaku sangat menikmati setiap sesi yang dibuat. Sejumlah narasumber mengisi presentasi tidak dilakukan secara menolog namun menggunakan sejumlah aktivitas bermain peran, interaktif dan membangun kerjasama tim dalam menuangkan gagasan.
"Lewat kegiatan ini saya mendapat pengetahuan baru tentang pentingnya Transisi PAUD-SD yang menyenangkan. Tiga target perubahan yang harus dicapai yaitu tidak boleh lagi ada tes baca tulis hitung dalam penerimaan Sekolah Dasar, membuat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah yang membuat siswa PAUD dapat bersemangat ke sekolah seperti ketika mereka di TK dan membangun enam pondasi karakter anak di SD kelas awal," ujar Rita Marlina yang merupakan istri Bupati Toba, Poltak Sitorus.
Menurut Marlina, saat ini dirinya sebagai Bunda PAUD telah meminta kepada Bupati Toba untuk menerbitkan sejumlah regulasi sebagai bentuk dukungan kepada Gerakan Transisi PAUD ke SD. Meminta Dinas Pendidikan membuat Surat Edaran ke Sekolah Dasar untuk tidak melakukan tes calistung dan lakukan perubahan suasana pendidikan dan pembelajaran di SD kelas awal. "Saya minta pembelajaran di SD kelas 1 dan 2 masih bermain sambil belajar," ujarnya.
Dikatakan, sebagai Bunda PAUD dirinya memiliki agenda tetap untuk berkunjung ke satuan PAUD menyapa dan memotivasi guru PAUD, orangtua dan siswa. "Dimasa Transisi PAUD ke SD nanti saya juga akan datang rutin ke satuan Sekolah Dasar untuk mengawal Transisi PAUD-SD ini," ujarnya.
Hal senada disampaikan Bunda PAUD Kabupaten Samosir, Harta Rohana Martua Sitanggang yang sangat antusias mengikuti kegiatan "Saya sangat senang bisa datang dalam kegiatan ini Saya sangat terkesan karena banyak pengetahuan tentang PAUD yang saya dapatkan Istilah mahasiswa materi narasumber daging semua. Kegiatan paling fun menurut saya ketika penyusunan RTL karena kita bisa belanja ide dari inovasi yang dilakukan daerah lain," ujarnya.
Menurut Bunda PAUD Kabupaten Samosir, sejumlah tahapan pelaksanaan Transisi PAUD-SD didaerahnya telah dilakukan. "Surat Edaran ke Sekolah Dasar untuk melaksanakan tes calistung sudah dibuat Dinas Pendidikan, juga sudah dibentuk Forum Komunikasi Transisi PAUD ke SD. Nanti sekembali ke Samosir saya akan minta dibuatkan kegiatan memanggil seluruh kepala sekolah SD dan pengelola PAUD untuk mendukung Gerakan Transisi PAUD-SD ini. Saya ajak bapak Bupati dan seluruh SKPD hadir meski sebentar," ujarnya.
Penulis Eko
Tinggalkan Komentar