Ilustrasi tingginya animo warga Sukabumi dan Cianjur mendapatkan paspor di Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi, Jawa Barat, Foto: Pixabay
Ratusan warga dari tiga daerah yakni Kota/Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat memanfaatkan hari libur, baik Sabtu dan Minggu untuk membuat paspor di Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi.
"Menyambut hari Bhakti Imigrasi ke-69, kami menyelenggarakan layanan simpatik untuk pemohon paspor secara pelayanan mudah pada Sabtu selama tiga minggu, dengan kuota pemohon yang sudah ditentukan dari pusat," kata Humas Kantor Imgrasi Kelas II Sukabumi, Adi Haryadi, di Sukabumi, Minggu, 13 Januari 2019.
Menurutn Adi, layanan di hari libur ini digelar secara serentak di seluruh Kantor Imigrasi di Indonesia dengan memberikan layanan keimigrasian. Untuk minggu kedua ini pihaknya mendapatkan kuota sebanyak 80 orang, namun karena animo masyarakat tinggi sehingga pelayanan diberikan kepada 140 orang.
Bahkan di minggu pertama, kata Adi, kuota yang diberikan hanya untuk 20 orang pembuat paspor. Namun, warga yang hadir melebihi kuota dan pihaknya harus melayani pembuat dan perpanjang sebanyak 127 orang.
Adi menjelaskan, pihaknya tidak bisa menolak tingginya animo masyarakat. Sebab, kata Adi, warga sudah antre sejak pukul 03.00 WIB. Selain itu, di hari libur ini pendaftarannya pun secara offline sehingga tidak perlu online.
"Mayoritas pembuatan paspor untuk berwisata, khususnya wisata religi yakni Umroh. Banyaknya pembuat paspor ini menunjukan bahwa tingkat ekonomi masyarakat di tiga daerah ini meningkat," kata Adi.
Sedangkan, salah seorang pembuat paspor, Candra Leo, mengatakan, ia mengapresiasi adanya layanan pembuatan paspor di hari libur. Karena, kata Candra, Senin sampai Jumat ia harus berkerja sehingga tidak ada waktu pergi ke Kantor Imigrasi Sukabumi.
Candra menjelaskan, ia membuat paspor untuk berobat ke Penang, Malaysia. Pagi itu, ia beruntung mendapatkan nomor antrean walaupun harus antre sejak subuh, namun usahanya tersebut membuahkan hasil.
Sama halnya dengan Ani Haryani. Ia memilih membuat paspor di hari libur karena menggunakan sistem offline, sebab jika online, Ani mengatakan, ia selalu tidak mendapatkan kuota.
"Alhamdulillah saya dan suami ada yang memberangkatkan pergi Umroh, makanya langsung membuat paspor," kata Ani.
Tinggalkan Komentar