Sumber: Kemdikbud
Schoolmedia News, Yogyakarta - Pihak SMK 17 Seyegan Sleman mengajukan relokasi gedung sekolah kepada Satker Pelaksana Jalan Tol. Penyebabnya, letak gedung sekolah di selatan Selokan Mataram masuk dalam rute Tol Jogja-Bawen.
Kepala Sekolah SMK 17 Seyegan Eni Pujiasri menjelaskan relokasi adalah satu-satunya pilihan.
”Kalau berlanjut di situ (lokasi lama, red) nggak mungkin, kalaupun nanti ganti untungnya mengharuskan di situ juga nggak mungkin, ke belakang nggak bisa, ke kanan nggak bisa, ke kiri ya kena tol,” kata dia, seperti dilansir dari laman RRI, Selasa, 22 September 2020.
Baca juga: Belajar Daring, Orang Tua Perlu Kerjasama Sekolah
Usai mengikuti konsultasi publik rencana pembangunan Jalan Tol di Kantor Desa Margodadi hari Senin (21/9/2020), ia memastikan bahwa semua pihak mendukung untuk relokasi sekolah.
”Terkait hal ini, saya sudah berkoordinasi baik dengan kepala desa maupun pihak yayasan,” ujarnya.
Sesuai rencana, pembangunan Jalan Tol Jogja-Bawen akan menghilangkan beberapa bagian bangunan sekolah yakni laboratorium di lantai dua, kantin, dapur, toko, dan tempat parkir kendaraan siswa.
Terkait hal ini, Lurah Desa Margodadi Subandi menjelaskan bahwa pihaknya segera berkoordinasi dengan jajarannya. Sekolah, kata Subandi, akan direlokasi di tanah kas desa di wilayah Pedukuhan Mranggen, berjarak 50 meter selatan lokasi jalan tol.
”Ada tanah kas luasnya tiga ribuan meter, kebetulan kemarin kan jadi pelungguh staf, tapi belum saya tunjukkan ke sekolah, harus ada persetujuan Badan Permusyawaratan Desa (BPD),” ujarnya.
Baca juga: DPR: Komersialisasi Pendidikan Tidak Boleh Terjadi
Satker Akan Cermati
Anggota Tim Satker Jalan Tol Agus Triono, masih akan mencermati kondisi di lapangan, terkait munculnya rencana untuk merelokasi gedung SMK 17 Seyegan yang terdampak Jalan Tol.
Pihaknya ingin memastikan, apakah ruas tol betul-betul menghilangkan fungsi sekolah atau hanya kena sebagian kecil saja.
”Toh mayoritas nanti tol di sini melayang, sehingga kalau bawahnya ada ruang kosong yang bisa dimanfaatkan kan tidak apa-apa,” ucap Agus.
Pembangunan Jalan Tol Layang Jogja-Bawen setinggi 15 sampai 20 meter, direncanakan sepanjang 7,6 kilometer dengan lebar 50 meter.
Ada tujuh desa yang dilintasi meliputi tiga kecamatan, yaitu Tempel, Seyegan dan Mlati.
Tinggalkan Komentar