Buku Urip Iku Urub, Dedikasi untuk Sejarawan Peter Carey

Sampul buku Urip Iku Urub, Foto: gramedia.com

 

Buku berjudul "Urip Iku Urub" diluncurkan di Jakarta sebagai persembahan bagi Prof Peter Carey, sejarawan berusia 70 tahun. Ia mendedikasikan kerjanya untuk meneliti sejarah modern Indonesia, terutama Jawa.

"Pak Peter sangat berharga dan harus dirayakan. Separuh hidupnya diabdikan untuk meneliti sejarah Jawa dan Indonesia," kata editor buku FX Domini BB Hera dalam acara peluncuran buku di Auditorium Perpustakaan Nasional, Rabu, 30 Januari 2019.

Buku terbitan Kompas Gramedia itu mencakup tulisan 23 penulis dari berbagai usia dan kalangan, termasuk Peter Carey. 

Domini mengatakan bahwa saking menyatunya dengan sejarah dan budaya Jawa yang dia teliti, Peter bahkan terasa lebih Jawa daripada kebanyakan orang Jawa.

"Dalam naskah yang saya terima dari Beliau, dia menulis lahir di Rangoon, Myanmar, pada Jumat Pon. Jadi tidak hanya menuliskan harinya saja, tetapi juga hari pasarannya," tutur Domini.

Sepanjang kariernya, Peter sebagai sejarawan banyak meneliti sejarah Pangeran Diponegoro dan Perang Jawa.

"Diponegoro adalah warisan ingatan dunia. Saya yakin Indonesia memiliki sumbangan besar untuk dunia," kata Peter, yang pernah menjadi profesor pendamping di Departemen Kemanusiaan Universitas Indonesia.

Terkait dengan sosok Peter, Pemimpin Umum dan Pemimpin Redaksi Majalah Prisma Daniel Dhakidae mengatakan Peter merupakan sejarawan yang melibatkan diri dalam konteks sosiokultural dengan objek yang ditelitinya.

"Diponegoro sudah bukan menjadi objek, melainkan subjek dalam penelitiannya karena terjadi dialog baik secara harafiah maupun simbolik," kata Daniel.

Daniel mengatakan Peter telah menjadikan aktivitas membaca sejarah sebagai sesuatu yang kekinian. Peter, kata Daniel mengajak anak-anak muda untuk berdialog dengan Diponegoro dengan cara menelusuri peninggalan-peninggalannya.

"Itu merupakan hal baru dalam tradisi akademik di Indonesia," ujar Daniel.

Berita Selanjutnya
76 Guru Garis Depan Resmi Jadi ASN di Sulsel
Berita Sebelumnya
Bu Ramli, Bahan Bakar Ramah Lingkungan Terbuat dari Limbah Baglog Jamur Tiram

Berita Lainnya:

Comments (0)

    Tinggalkan Komentar