Kelebihan dan Kekurangan Jika Indonesia Punya Bursa Aset Kripto

Foto: Unsplash

 

Schoolmedia News, Jakarta – Aset kripto diharapkan dapat memberikan manfaat yang optimal kepada perekonomian dengan kehadiran bursa khusus pada akhir tahun ini. Hal ini menyusul rencana Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappeti) yang sedang menyiapkan bursa khusus aset kripto. Wakil Direktur Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto, mengatakan sejauh ini aset kripto belum berperan dalam pertumbuhan perekonomian negara. Tidak seperti instrumen investasi lain, misalnya obligasi yang terbukti memberikan manfaat untuk pembangunan. Sehingga, selama konteksnya belum bisa masuk ke dalam sektor riil, seperti obligasi, maka dampaknya tidak ada atau masih kecil terhadap perekonomian.

"Mudah-mudahan nanti ada (manfaat aset kripto) ketika pasar bursa hadir. Kita lihat nanti, apakah itu akan menjadi model atau sumber dana baru bagi perekonomian, atau hanya sekadar berputar di dalam transaksi mereka, tapi tidak masuk ke sektor riil. Sejauh tidak masuk ke sektor riil, ya sebetulnya manfaatnya kecil," jelas Eko dalam diskusi Plus-Minus Investasi Aset Kripto pada Kamis (24/6/2021).

Kendati demikian, Eko menilai teknologi yang digunakan dalam sistem aset kripto sebenarnya sangat bermanfaat. Dalam hal ini termasuk bisa digunakan untuk kebijakan moneter.

"Karena kalau misalkan ada mata uang digital, ongkos cetak uang menjadi lebih rendah. Kemudian digantikan untuk ongkos pengamanan teknologi dan lainnya," tuturnya.

Selain itu, teknologi blockchain yang bersifat cepat, real time, akuntabel, dan transparan, juga dapat mengatasi persoalan data pemerintah yang selama ini menjadi celah untuk potensi korupsi.

 

Baca jugaSempat Terkendali, 8 Negara Ini Kesulitan Akibat Varian Baru COVID-19

 

"Bayangan kami, teknologi blockchain akan menjadi tren ke depan di dunia, termasuk aspek tool untuk keuangan. Hanya bentuknya mungkin masih akan terus dieksplorasi oleh sejumlah negara yang bank sentralnya masih eksplorasi bagaimana bentuk yang pas menerapkan mata uang digital," ungkap Eko.

Peneliti Center of Innovation and Digital Economy INDEF Nur Komaria membeberkan peluang dan ancaman investasi kripto di Indonesia. Pertama, dari sisi peluang crypto asset mampu melakukan transaksi cepat, transparan dan efisien.

"Kemudian juga tanpa ada batasan ruang dan bisa ke seluruh dunia," kata Nur dalam diskusi daring.

Peluang selanjutnya, kata Nur adalah, dengan adanya diversifikasi produk investasi, crypto asset mampu menjadi alternatif investasi yang potensial. Kemudian, aset kripto Ini juga didukung oleh perkembangan teknologi yang semakin masif.

"Ke depan, crypto asset bisa menjadi alat transaksi yang sah terutama untuk beberapa platform digital seperti e-commerce dan fintech dan membantu UMKM," katanya.

Nur menambahkan, peluang lainnya adalah dengan adanya jumlah share yang masih mencapai 84 dari fintek. Aset kripto masih memiliki ruang untuk berkembang. Sementara itu, ancaman yang bisa terjadi adalah regulasi keamanan data masih yang belum komprehensif (cyber security). Kemudian, potensi spamming dan phising dalam praktik. Selanjutnya, investasi ini rentan mengalami fluktuasi harga yang sangat volatile.

"Artinya, untung sekejap kemudian bisa lenyap. Investasi ini tidak diatur oleh pihak ketiga. Selanjutnya, resiko bangkrut perusahaan cryptocurrency. Terakhir likuiditasnya tidak lancar," tandas Nur.

Artikel Selanjutnya
Masyarakat Diminta Patuhi Prokes Karena Mutasi COVID-19 Akan Terus Ada
Artikel Sebelumnya
Akademisi dan Cendekiawan Diminta Aktif Sosialiasikan Disiplin Protokol Kesehatan

Artikel Lainnya:

Comments (0)

    Tinggalkan Komentar