Cari

Minimalisir Dampak Jejaring Sosial Terhadap Remaja Melalui Schoolmedia

Pertumbuhan dan perkembangan teknologi informasi dengan segala fasilitas serta dampak yang ditimbulkannya seolah tidak dapat kita bendung keberadaannya. Kehadirannya sangat memanjakan bagi para pengguna untuk menikmatinya kapanpun dan dimanapun.

Tak pelak jika banyak di kalangan masyarakat, khususnya para remaja yang notabene dalam usia pelajar juga ramai-ramai menggunakan fasilitasnya, termasuk di dalamnya adalah social networking. Social network atau jejaring sosial merupakan situs yang memungkinkan seseorang berhubungan dengan orang lain, teman atau saudara untuk saling berbagi informasi, gambar bahkan video, tergantung dari sifat media sosial tersebut, dapat harus melalui menjadi teman terlebih dahulu atau yang sifatnya open (bisa dibuka siapa saja). 

Realitas Penggunaan Media Sosial

Seiring dengan meningkatnya penggunaan media sosial telah mengakibatkan pula perubahan terhadap dunia pendidikan. Dampak perubahan tersebut dapat berupa positif dan negatif. Kedua akibat muncul dari media sosial tersebut, baik yang positif maupun negatif tentunya harus dikelola dengan cara atau teknik yang berbeda pula. 

Saat jejaring sosial itu memberikan nilai positif bagi peserta didik sudah barang tentu mereka akan terus kita dorong untuk lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi tersebut. Namun sebaliknya jika kemajuan teknologi informasi itu membawa akibat negatif, sudah selayaknya akan kita tekan atau minimalisir dampak yang akan ditimbulkannya.

Realitas yang ada dalam pemanfaatan jejaring sosial di dunia pendidikan belum bisa berjalan beriringan. Artinya banyak pihak yang hanya fokus berpikir mengenai bagaimana memanfaatkan kemajuan dan perkembangan jejaring sosial dari sisi positifnya saja. Sedangkan dari sisi negatifnya tidak begitu menjadi fokus pemikirannya, padahal dampak negatif yang dimunculkan dari kemajuan dan perkembangan sosial media itu sangatlah memprihatinkan.

Banyak permasalahan-permasalahan muncul sebagai akibat dari kemajuan dan perkembangan media sosial itu sendiri, salah satu indikatornya adalah banyaknya peserta didik yang menggunakan media sosial dengan durasi berjam-jam tidak untuk membahas materi pelajaran, namun lebih sekadar ke arah interaksi sosial biasa saja.

Hal ini tentu berakibat terbuangnya banyak waktu sia-sia, terdapat kecenderungan sikap pengguna yang mengunggah status yang berorientasi hanya agar sekadar terlihat aktif di jejaring sosialnya. Sehingga tidak menutup kemungkinan unggahannya tersebut mengarah nge-gosip atau bahkan menyudutkan salah satu anggota jejaring sosialnya, yang tentunya dapat menimbulkan kekerasan diantara pengguna media sosial meskipun hanya kekerasan secara verbal. Namun, dampak yang ditimbulkannya akan berakibat retaknya komunikasi dan interaksi sosial yang sudah terjalin baik.

Belum lagi perilaku negatif lain yang dapat muncul, seperti memberikan informasi yang salah (hoaks), fitnah, mengunggah gambar dan atau video bersifat pornografi. Meski Undang-Undang ITE sudah ada, hal ini tidak lantas membuat para remaja tersebut mawas diri. Mereka tetap berpikir bahwa inilah dunia maya, pihak orang tua dan gurunya tidak akan menegur dirinya. Karena memang orang tua atau gurunya juga tidak akan tahu aktifitas mereka di jejaring sosial, ditambah lagi orangtua dan gurunya tidak memiliki akunnya mereka. Sehingga orangtua dan guru akan sulit mengontrol aktivitas mereka.

Inovasi Baru

Solusinya adalah dengan menghadirkan sebuah inovasi baru dalam pemanfaatan teknologi informasi yang dapat menyuguhkan keperluan atau kepentingan pendidikan tanpa mengurangi atau bahkan menghilangkan hak-hak anak untuk bermedia sosial. Artinya sebuah inovasi yang dapat memfasilitasi kemajuan teknologi informasi baik dari sisi positif berjalan beriringan dengan meminimalisir sisi negatif yang dimunculkannya.

Schoolmedia hadir menjawab tantangan tersebut, dengan memberikan fasilitas dan kemudahan-kemudahan dalam dunia pendidikan, baik secara administratif, aplikatif maupun implementatif yang diperlukan oleh Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 

Bahkan dalam Schoolmediapun memberikan fasilitas untuk jejaring sosial yang terintegrasi dengan dunia pendidikan, hal ini dapat dimanfaatkan oleh beberapa pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan. Artinya akan dapat dijadikan multiinteraksi antara pihak sekolah dengan anak (peserta didik), sekolah dengan orang tua/wali, orang tua/wali dengan anak, anak dengan anak, sekolah dengan para alumninya, siswa dengan kakak kelas (alumni), bahkan pihak pemerintah dengan sekolah, orang tua/wali, peserta didik serta para alumni sekolah tersebut.

Schoolmedia juga dapat mewujudkan model baru dalam dunia pendidikan, yakni model pendidikan yang terintegrasi dengan seluruh elemen yang ada, pemerintah, sekolah dan masyarakat. Caranya dengan melibatkan peran aktif elemen pendidikan yang ada ke dalam satu wadah atau media pendidikan yang disebut dengan Schoolmedia. 

Schoolmedia ini selain berbasis WEB juga berbasis Android, artinya para pengguna dapat berperan aktif di media ini melalui handphone tanpa harus dengan PC, laptop maupun tablet yang dapat dilakukan kapan dan dimanapun. 

Kontrol Sosial 

Salah satu manfaatnya adalah dalam rangka memaksimalkan kontrol sosial untuk peningkatan dan pengembangan pendidikan sekaligus meminimalisir kerawanan sosial terhadap remaja (Peserta Didik).

Dalam prakteknya, schoolmedia menyediakan serta mengembangkan beberapa fitur yang dapat memberikan kemudahan dalam sistem administrasi sekolah yang selama ini banyak dikeluhkan oleh para pendidik dan tenaga kependidikan, seperti; Sistem Akademik Sekolah, Referensi Kompetensi Dasar (KD), Relasi Materi Ajar tentang KD, Relasi Soal terhadap KD, Sistem Informasi dan Manajemen Bimbingan Konseling yang dilengkapi dengan eksplorasi diri para siswa, baik potensi secara umum (intelegensi/IQ) maupun potensi khususnya (bakat dan minat). Fitur-fitur tersebut tentunya akan sangat membantu dan memenuhi kebutuhan sekolah dalam meningkatkan konten belajar siswa, latihan ujian siswa, serta kompetensi para guru.

Agar kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan komunikasi dan interaksi dengan orang lain tidak terkurangi, maka Schoolmediapun memfasilitasinya dengan memberikan fitur-fitur yang dapat dimanfaatkan untuk bersosial dengan lingkungannya. Seperti; Referensi dan Sharing Materi Ajar serta Soal, baik intra maupun antar guru-guru (MGMP Non/In Formal), Forum Diskusi antara Guru dengan Siswa di luar jam KBM, Forum Diskusi antar Siswa, serta Forum Tanya Jawab (Siswa Bertanya Guru Menjawab). Dengan demikian diharapkan kegiatan sosial melalui media sosial akan lebih bermakna dan bermartabat. 


Melalui Schoolmedia dunia pendidikan tentunya akan lebih optimis dan yakin mampu untuk mewujudkan sistem pendidikan yang terintegrasi dalam mempersiapkan generasi emas sebagai bonus demografi  bangsa Indonesia di Tahun 2030.

“Walau debur ombak menerpa, Tak akan perahu berhenti melaju, Walau hancur dihantam gempa, Schoolmedia tetaplah Maju”

 

Mochammad Yusuf Hasyim, S.Pd.,M.Si.,Kons
UPBK SMA Negeri 1 Kragan Rembang Jateng

Artikel Selanjutnya
Masalah Penerapan Pembelajaran STEM di Amerika (Sebuah pelajaran dari negara maju)

Artikel Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar