Sosialisasi Asesmen Nasional dan Kompetensi Minimum Sebagai Penggananti Ujian Nasional

kegiatan Sosialisasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Asesmen Nasional (AN) dilaksanakan oleh Drs. Pasar Simare-mare, M.Pd. Foto: Website SMAN 1 Mempawah Hulu

Schoolmedia News, Kalimantan Barat – Beberapa waktu lalu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) mengumumkan bahwa Ujian Nasioan (UN) menjadi Asesmen Nasional (AN). Asesmen Nasional merupakan asesmen yang dilakukan untuk pemetaan mutu pendidikan pada semua sekolah, madrasah, serta program kesetaraan jenjang dasar dan menengah.

Dilansir dari laman SMAN 1 Mempawah Hulu, dalam rangka penyamaan persepsi dari implementasi Asesmen Kompetensi Minimum dan Asesmen Nasional dalam lingkungan civitas pendidikan di SMA Negeri 1 Mempawah Hulu. Drs. Pasar Simare-mare, M.Pd. selaku Pengawas Pembina SMA, mengadakan kegiatan Sosialisasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Asesmen Nasional (AN). Kegiatan dilaksanakan bertempat di SMA Negeri 1 Mempawah Hulu dengan Guru dan Tenaga Kependidikan sebagai peserta sosialisasi. Dalam pelaksanaannya, kegiatan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19, yaitu dengan Menggunakan Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak.

Kepala SMAN 1 Mempawah Hulu, Yulius, S.Pd menyatakan, kegiatan sosialisasi tentang AKM dan Asesmen Nasional tidak hanya akan menjadikan guru sebagai sasaran sosialisasi, namun orang tua / wali Peserta didik juga akan diberikan sosialisasi melalui forum pertemuan bersama antara pihak sekolah, komite sekolah, dan orang tua / wali peserta didik. Dengan demikian, terdapat kesaman persepsi antara pihak sekolah, komite sekolah, maupun orang tua / wali peserta didik dalam memahami tentang pelaksanaan AKM dan Asesmen Nasional.

Kegiatan ini menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD) dalam penyampaian sosialisasi AKM dan Asesmen Nasional, sehingga terjadi komunikasi dua arah antara pemateri dengan peserta sosialisasi dengan harapan agar hasil dari sosialisasi akan maksimal dipahami oleh peserta sosialisasi.

Pengawas Pembina menekankan bahwa Asesmen Kompetensi Minimum dan Asesmen Nasional merupakan bagian dari evaluasi pendidikan yang dilakukan sebagai bagian dari penilaian proses yang tidak mempengaruhi kelulusan. 

 

Baca juga: Percepat Perkuliahan Tatap Muka, Mahasiswa Akan Di Vaksin Covid 19

 

Hal ini dikarenakan tujuan utama dari pelaksanaan AKM dan Asesmen Nasional ialah memetakan kemampuan peserta didik pada literasi dan numerasi pada jenjang tertentu, yaitu kelas 5, 8, dan 11. Hasil Asesmen Kompetensi Minimum yang kemudian akan ditindaklanjuti untuk memperbaiki dan mengembangkan proses pembelajaran yang lebih bermakna dan sesuai kemampuan bagi peserta didik.

Dalam Asesmen Nasional, AKM terdiri dari asesmen literasi membaca dan numerasi. Asesmen kemampuan literasi dirancang untuk menguji kemampuan literasi membaca Peserta Didik. Peserta Didik akan diukur kemampuannya dalam memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksi beragam jenis teks. 

Sementara, asesmen kemampuan numerasi ditujukan untuk mengukur kemampuan Peserta Didik dalam hal numerasi. Peserta Didik akan diuji untuk melihat kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika. 

Literasi membaca dan numerasi merupakan kompetensi mendasar yang diperlukan oleh Peserta Didik agar dapat belajar sepanjang hayat dan berkontribusi pada masyarakat. Pengukuran literasi dan numerasi mendorong guru untuk lebih berfokus pada pengembangan daya nalar daripada pengetahuan konten yang luas tapi dangkal.

Dalam Asesmen Nasional terdapat juga Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar.  Survei karakter merupakan salah satu upaya untuk mengetahui apakah peserta didik di sekolah benar-benar mengetahui, memahami dan mengaplikasikan asas Pancasila dalam interaksi di sekolah. Selain itu, hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah para siswa dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik di sekolah dan mengetahui apakah terdapat kasus perundungan yang terjadi antar siswa dalam pergaulan mereka. Selain itu, Survei Karakter juga menjadi sinyal, bahwa sekolah perlu memperhatikan tumbuh kembang Peserta Didik secara utuh, mencakup dimensi kognitif, afektif dan spiritual. 

Survei Lingkungan Belajar bertujuan mengukur kualitas pembelajaran, iklim keamanan dan inklusivitas sekolah, refleksi guru, perbaikan praktik pengajaran, dan latar belakang keluarga Peserta Didik. Informasi dari Survei Lingkungan Belajar berguna untuk melakukan diagnosis masalah dan perencanaan perbaikan pembelajaran oleh guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan.

Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah sekolah yang efektif dalam mengembangkan kompetensi dan karakter Peserta Didik (mulai dari ciri pengajaran yang baik, sampai program dan kebijakan sekolah yang membentuk iklim akademik, sosial, dan keamanan yang kondusif). Hal ini diharap membantu sekolah lebih memahami apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Penulis  : Keke Lovina 

Editor     : Eko Schoolmedia 
 

Komentar

250 Karakter tersisa