BPS Nyatakan Industri Manufaktur Riau Alami Pertumbuhan Positif

Kepala BPS Riau Misfaruddin. foto: rri.co.id

SCHOOLMEDIA NEWS, Pekanbaru - Badan Pusat Statistik menyatakan industri manufaktur di Provinsi Riau mengalami tren pertumbuhan positif hingga triwulan III tahun ini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Riau di Pekanbaru, Jumat, 22 November 2019 pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan III-2019 naik 0,13 persen terhadap triwulan III 2018.

"Kenaikan tersebut terutama disebabkan karena naiknya produksi industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 28,16 persen, diikuti dengan naiknya produksi industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 10,02 persen," kata Kepala BPS Riau Misfaruddin.

 

Baca juga: Wakil Ketua DPRD DKI Soroti Kesemrautan di Kota Tua Jakarta

 

Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan III-2019 juga naik sebesar 15,58 persen terhadap triwulan II tahun yang sama. Industri yang mengalami kenaikan produksi tertinggi adalah industri makanan sebesar 21,36 persen, diikuti dengan naiknya produksi industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 11,10 persen.

Di tingkat nasional, lanjutnya, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan III-2019 naik sebesar 4,34 persen terhadap triwulan III tahun lalu.

"Dan untuk pertumbuhan triwulanan, produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan III tahun 2019 naik 5,13 persen," ujarnya.

Selain itu, BPS menyatakan industri manufaktur mikro dan kecil di Riau juga tumbuh positif. Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan III-2019 naik sebesar 4,81 persen terhadap triwulan III tahun 2018.

 

Baca juga: Pemkab Pekalongan Perketat Pengawasan Dana Desa

 

Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri pengolahan tembakau yang naik 108,59 persen, dan industri percetakan dan reproduksi media rekaman yang naik 58,30 persen.

"Sedangkan industri yang mengalami penurunan produksi terbesar adalah kendaraan bermotor yang turun 51,85 persen dan industri kayu, barang dari kayu, anyaman rotan yang turun 22,57 persen," katanya.

Meski begitu, pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan III-2019 turun sebesar 2,53 persen terhadap triwulan II tahun yang sama. Industri yang mengalami penurunan produksi tertinggi adalah industri pakaian jadi yang turun 16,82 persen.

"Sedangkan industri yang mengalami kenaikan terbesar adalah Industri pengolahan tembakau yang naik 40,04 persen," katanya.

Ia menambahkan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan III-2019 pada tingkat nasional naik 6,19 persen. Sedangkan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan III tahun 2019 naik sebesar 0,29 persen dibandingkan triwulan II-2019.

Komentar

250 Karakter tersisa