BMKG Deteksi 178 Titik Panas di Sumatera

Kebakaran hutan, Foto: Pixabay

 

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi sebanyak 178 titik panas yang mengindikasikan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di enam provinsi di Pulau Sumatera.

Berdasaran pencitraan satelit Terra dan Aqua, pada Selasa (18/3) pukul 16.00 WIB, titik-titik panas sebagai indikasi Karhutla dengan tingkat kepercayaan 50 persen tersebut sebagian besar diantaranya menyebar di Provinsi Riau, mencapai 156 titik-titik. Selain itu, titik panas juga menyebar di Sumatera Barat sembilan titik, Kepulauan Riau delapan titik, Sumatera Utara tiga titik, Bengkulu dan Aceh masing-masing satu titik.

Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sukisno mengatakan, 156 titik panas di Riau tersebar di 11 kabupaten dan kota. Jumlah titik panas tersebut tercatat sebagai yang terbanyak sepanjang 2019 ini. Dari 156 titik panas, terpantau di Kabupaten Bengkalis dan Pelalawan, masing-masing 38 dan 37 titik panas.

"Di Kabupaten Meranti ada 29 titik, Kota Dumai 16 titik, Rokan Hilir 17 titik," ujarnya.

 

Baca juga996 Ha Lahan Terbakar di Riau, TNI AU Kerahkan Casa 212 Turunkan Hujan Buatan

 

Selanjutnya, kata Sukisno, titik panas juga terpantau di Indragiri Hulu 4 titik, Siak 7 titik, Indragiri Hilir 3 titik, Kampar, dan Rokan Hulu 2 titik serta Kota Pekanbaru satu titik panas. Sementara itu, dari seluruh titik panas tersebut, ia menuturkan 99 diantaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat Karhutla dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen hingga 100 persen.

"Titik api paling banyak ada di Bengkalis 26 titik, Meranti dan Pelalawan masing-masing 19 titik api," ujarnya.

Kemudian, titik api turut menyebar di Kota Dumai 13 titik, Rokan Hilir 11 titik, Siak dan Indragiri Hulu masing-masing 3 titik, serta Rokan Hulu dan Indragiri Hulu 2 titik dan terakhir Pekanbaru 1 titik.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau menyatakan luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di wilayah tersebut sejak awal Januari hingga medio Maret 2019 mencapai 2.038 hektare.

"Sampai hari ini luas kebakaran mencapai 2.038 hektare. Terluas di Kabupaten Bengkalis yang mencapai 1.045,43 hektare," kata Kepala Pelaksana BPBD Riau, Edwar Sanger di Pekanbaru.

 

Baca juga10 Helikopter dan Casa Perkuat Satgas Karhutla Riau

 

Edwar menjelaskan hingga hari ini, Karhutla masih terus terjadi terutama di wilayah pesisir Riau. Bahkan, dalam laporan harian BPBD, kebakaran tidak hanya melanda wilayah pesisir seperti Bengkalis, Dumai, Rokan Hilir dan Meranti, melainkan terus meluas ke wilayah Kota Pekanbaru dan Kampar.

Edwar merincikan, selain melanda wilayah Bengkalis dengan total luas lahan terbakar lebih dari 1.000 hektare, Karhutla juga terjadi di sejumlah wilayah dengan luas terbakar di atas 100 hektare. Rokan Hilir, kata Edwar, luas lahan terbakar tercatat hingga 294 hektare.

Selanjutnya di Dumai, luas lahan terbakar mencapai 146 hektare, Kabupaten Kepulauan Meranti 216,4 hektare dan Siak 139,75 hektare. Sementara di Pelalawan luas lahan terbakar tercatat 46 hektare, Indragiri Hilir 66,1 hektare, dan Indragiri Hulu 31,5 hektare.

Komentar

250 Karakter tersisa