Cari

Daerah Istimewa Yogyakarta, Kab. Bantul

Pemkab Bantul Berharap Kualitas Pelayanan BPJS Kesehatan Dioptimalkan

Pemkab Bantul Berharap Kualitas Pelayanan BPJS Kesehatan Dioptimalkan. foto: tribunnews.com
SCHOOLMEDIA NEWS, Bantul - Pemerintah Kabupaten Bantul berharap kualitas pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dioptimalkan setelah kenaikan iuran semua golongan peserta program Jaminan Kesehatan Nasional pada awal 2020.

Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Bantul Anwar Nur Fahrudin di Bantul, Sabtu, 9 November 2019 mengatakan, sesuai Peraturan Presiden tentang Jaminan Kesehatan iuran peserta program Jaminan Kesehatan Nasional per orang per bulan naik menjadi Rp42 ribu untuk kelas III, Rp110 ribu untuk kelas II, dan Rp160 ribu untuk kelas I.

"Kalau sebelumnya 50 persen di bawahnya, otomatis kenaikan ini bagi sebagian orang dianggap memberatkan, argumentasi dari BPJS Kesehatan itu untuk peningkatan kualitas pelayanan, sehingga benar harapan kita dengan adanya kenaikan ini ke depan pelayanan dari BPJS itu bisa lebih optimal," katanya.

 

Baca juga: Risma Tekankan Jaga Persatuan di Acara Parade Surabaya Juang

 

Setelah kenaikan iuran peserta, ia melanjutkan, BPJS Kesehatan juga mestinya tidak lagi terlambat membayarkan biaya pelayanan ke fasilitas kesehatan selaku mitra pelayanan.

Anwar juga berharap kenaikan iuran peserta program Jaminan Kesehatan Nasional tidak menurunkan kepatuhan perusahaan dan pemberi kerja lainnya dalam mendaftarkan pekerja menjadi peserta program tersebut.

"Intinya bahwa kepatuhan dari pemberi kerja juga harus ditekankan, sehingga semua pekerja di perusahaan itu diwajibkan diikutkan menjadi peserta pekerja penerima upah (PPU), jadi pemberi usaha memberi berapa persen, pekerja berapa persen (ada aturannya)," katanya.

Pemerintah Kabupaten, ia menjelaskan, menginginkan seluruh warganya bisa menikmati pelayanan program Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.

"Karena bulan ini di peserta BPJS Kesehatan di Bantul baru 91 persen dari target yang seharusnya atau 95 persen sesuai UHC, karena ada penonaktifan (peserta) yang sudah cukup banyak sejak Juli kemarin," katanya.

 

Baca juga: Pemprov DKI Canangkan Pembangunan Masjid Apung di Ancol

 

Dia menyebutkan, jumlah peserta program Jaminan Kesehatan Nasional di Bantul per Oktober 2019 sekitar 800 ribu peserta, termasuk 450 ribu peserta penerima bantuan iuran dari pemerintah pusat dan 70 ribu peserta penerima bantuan iuran dari pemerintah daerah.

Berita Regional Selanjutnya
Peserta PIT ISOI Gelar Aksi Bersi Pantai di Ambon
Berita Regional Sebelumnya
Risma Tekankan Jaga Persatuan di Acara Parade Surabaya Juang

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar