Cari

Direktorat PAUD Reviu Enam Buku Literasi Dasar Jenjang PAUD Sesuai Usia Tahap Tumbuh Kembang Anak


SCHOOLMEDIA JAKARTA - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Ditjen PAUD Dikdasmen melaksanakan Reviu Draf Buku Literasi Dasar Bahan Ajar Pembelajaran pada Jenjang PAUD sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan usia anak yang dikemas menarik sehingga  ekosistem pendidikan anak usia dini dapat memanfaatkan buku ini dengan bermain sambil belajar di Jakarta, Kamis hingga Jumat (13-14/3).

Kegiatan dibuka Widyaprada Ahli Utama Direktorat PAUD, Djayeng Baskoro dan Ketua Tim Kerja Pembelajaran dan Penilaian Direktorat PAUD, Mareta Wahyuni. Draft bahan ajar literasi diriviu dilakukan oleh pakar pendidikan  anak usia dini dari Perguruan Tinggi, Kepala Satuan  Pendidikan, psikolog anak dan perkembangan serta sejumlah pemangku kepentingan pendidikan anak usia dini.

Melalui kegiatan ini, kami berharap akan hadir buku literasi dasar jenjang PAUD yang dikemas secara menarik sesuai usia tahap tumbuh dan perkembangan anak dapat menjadi bahan ajar serta buku saku (handbook) yang dapat digunakan juga oleh orangtua.  Riviuw dilakukan karena ilmu kepaudan terus berkembang seiring berkembang pesatnya teknologi dan informasi Pendidikan, ujar Djayeng Baskoro

Diharapkan oleh Djayeng Baskoro hadirnya buku ini  akan dengan mudah dipahami oleh seluruh ekosistem Pendidikan, khususnya para pendidik PAUD dan orangtua anak usia dini, sehingga nantinya lebih siap dalam mengimplementasikan pembelajaran literasi secara efektif, serta dapat meningkatkan pendidikan anak usia dini secara keseluruhan.

Enam buku draft bahan ajar yang direviu tersebut antara lain; buku literasi finansial, buku literasi Kebudayaan dan kewarganegaraan, buku literasi keaksaraan usia 3-4 tahun, buku literasi keaksaraan usia 4-5 tahun, buku literasi keaksaraan usia 5-6 tahun dan buku literasi keaksaraan usia 6-7 tahun.

Dalam penyusunan buku ini, usia anak adalah faktor utama yang harus diperhatikan dalam penyusunan  buku anak PAUD yang edukatif. Buku untuk anak usia dini tentu berbeda dengan buku untuk anak yang lebih besar. Buku untuk balita misalnya, biasanya memiliki gambar yang besar, teks yang sedikit, dan sering kali berbahan tebal agar lebih tahan lama.

Sedangkan, anak usia sekolah mungkin membutuhkan buku yang memiliki cerita lebih kompleks dan menantang kemampuan berpikir mereka. Berikut adalah beberapa rekomendasi umum berdasarkan usia:

  • Usia 0-3 tahun: Kemas buku yang berwarna-warni dengan teks minimal dan gambar yang sederhana. Buku dengan bahan kain atau karton tebal (board book) adalah pilihan ideal karena tahan lama dan mudah dipegang oleh balita.

  • Usia 4-6 tahun: Kemas konten buku cerita dengan karakter yang menarik, alur cerita yang mudah diikuti, serta ilustrasi yang jelas. Pada usia ini, anak mulai tertarik dengan buku yang melibatkan interaksi, seperti buku yang mengajak anak untuk menebak atau merespons pertanyaan sederhana.

  • Usia 7-9 tahun: Buat buku dengan cerita yang lebih panjang dan mendalam, dengan tema yang relevan untuk anak-anak yang sedang dalam tahap awal sekolah. Buku yang memperkenalkan konsep sains sederhana, sejarah, atau nilai-nilai sosial bisa sangat membantu perkembangan mereka.

Dikatakan, sesuai dengan arah kebijakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), yaitu pendidikan bermutu untuk semua, termasuk juga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Direktorat PAUD turut serta mendukung terwujudnya PAUD bermutu untuk semua anak melalui berbagai program prioritas. 

Direktorat PAUD mendukung berbagai program prioritas Kemendikdasmen, di antaranya adalah penguatan pendidikan literasi (literasi keaksaraan, literasi finansial dan literasi budaya dan kewargaan), numerasi, dan sains teknologi pada jenjang PAUD, katanya.

Sementara itu Ketua Tim Kerja Penilaian dan Pembelajaran Direktorat PAUD, Mareta Wahyuni mengungkapkan sesungguhnya Direktorat PAUD telah memiliki berbagai bahan ajar yang telah disusun terkait literasi keaksaraan, literasi finansial dan literasi budaya dan kewargaan.

Namun, perkembangan zaman dan tuntutan kebutuhan di masa mendatang menuntut pembaruan atau penyesuaian kembali atas bahan-bahan ajar yang sudah ada. Oleh karena itu, diperlukan penyusunan penyesuaian dan direviu kembali berbagai bahan ajar yang dapat selaras dengan laju perkembangan berbagai disiplin ilmu, termasuk dalam muata  literasi, katanya.


Hasil yang diharapkan dari Kegiatan Fullday Meeting Reviu Draf Bahan Ajar Pembelajaran Literasi pada Jenjang PAUD adalah tereviunya bahan-bahan ajar sebagai berikut:

Buku Saku Literasi Finansial bagi Anak Usia Dini;

Buku Saku Literasi Budaya dan Kewargaan bagi Anak Usia Dini;

Buku Saku Literasi Keaksaraan bagi Anak Usia Dini:

Melalui literasi finansial pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan risiko, keterampilan agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.

"Contoh kegiatan pengembangan literasi finansial di PAUD: market day, kegiatan bermain peran jual beli, menabung," ujar Ketua KB Istiqlal, Emma.

Dalam literasi budaya dan kewargaan diharapkan kemampuan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara atau kemampuan individu dan Masyarakat dalam bersikap terhadap lingkungan sosialnya sebagai bagian dari suatu budaya dan bangsa. Indonesia memiliki beragam suku bangsa, bahasa, kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, dan lapisan sosial.

Sebagai bagian dari dunia, Indonesia pun turut terlibat dalam kancah perkembangan dan perubahan global. Oleh karena itu, kemampuan untuk menerima dan beradaptasi, serta bersikap secara bijaksana atas keberagaman ini menjadi sesuatu yang mutlak. Contoh kegiatan pengembangan di PAUD: pawai kemerdekaan, membuat makanan khas daerah, dsb.


Peliput Eko Harsono

Lipsus Selanjutnya
Di Balik Penolakan Makan Gratis di Papua Oleh Ribuan Pelajar
Lipsus Sebelumnya
Krisis Pangan Dunia Diperkirakan Meluas, Ketahanan Pangan Nasional Diperkuat

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar