Schoolmedia Jakarta --- Kepala BKKBN Wihaji mengajak masyarakat perorangan maupun korporat dan lembaga untuk menjadi Orang Tua Asuh dalam program Gerakan Orang Tua Asuh Anak Stunting (Genting). Data, informasi dan pendaftaran dapat diakses melalui laman https://peduligenting.kemendukbangga.go.id.
Menurutnya, Genting yang merupakan salah satu Quick Wins Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN adalah upaya mengoptimalkan bonus demografi. Ia memastikan jajarannya di seluruh provinsi untuk turun langsung mengawasi pelaksanaan di lapangan.
âSaya lihat sudah ada (Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi) yang eksternal berintegrasi dengan stakeholders terkait (tentang Genting). Teman-teman Kaper cek ke lapangan juga. Kalau Kaper kan lebih luwes untuk turun lapangan dan pembiayaannya,â ungkapnya saat memimpin Rapat Monitoring dan Evaluasi Quick Wins Kemendukbangga/BKKBN Rabu (12/03/2025)
Selain Genting, Quick Wins Kemendukbangga/BKKBN lainnya seperti GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia) yang semula bernama GATE.
âGerakan ini adalah gerakan untuk menjawab isu âfatherlessâ di Indonesia,â ujarnya.
Menurut UNICEF sekitar 20,9% anak-anak di Indonesia tumbuh tanpa kehadiran sosok ayah pada tahun 2021. Hal ini sama seperti 30,83 juta anak usia dini di Indonesia, sekitar 2.999.577 anak kehilangan sosok ayah.
Wihaji berharap dengan adanya gerakan ini bisa meningkatkan peran ayah dalam pengasuhan, misalnya dari hal kecil yaitu mengantarkan anak ke sekolah karena dapat menjadi ajang komunikasi antara anak dan ayah disepanjang perjalanan menuju sekolah, seperti yang rutin ia lakukan setiap pagi pada anak-anaknya.
5 Quick Wins Kemendukbangga/BKKBN diantaranya Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Anak Stunting), Tamasya (Taman Asuh Sayang Anak), GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia), Lansia Berdaya, dan Super Apps âKeluarga Indonesiaâ.
Kepala Rumah Tangga Perempuan
Perempuan memiliki berbagai peran, termasuk menjadi kepala rumah tangga. Badan Pusat Statistik (BPS) mendata persentase kepala rumah tangga berdasarkan jenis kelamin.
Berdasarkan data pada 2024, diketahui kepala rumah tangga perempuan dengan jumlah anggota keluarga 1 sampai 3 orang, memiliki persentase lebih tinggi.
Kepala rumah tangga perempuan dengan anggota keluarga 1 orang sebanyak 22,65 persen, sedangkan laki-laki hanya 1,38 persen.
Kemudian untuk jumlah anggota keluarga 2 sampai 3 orang, sebanyak 48,34 persen kepala rumah tangganya adalah perempuan. Sementara laki-laki sebesar 36 persen.
Adapun untuk jumlah anggota keluarga 4-5 dan 6 orang, kepala rumah tangga perempuan sebanyak 23,05 persen dan 5,96 persen.
Jumlah itu lebih sedikit dibanding laki-laki dengan 50,32 persen dan 12,30 persen.
Data tersebut menunjukkan, pada keluarga yang anggotanya lebih sedikit, persentase perempuan kepala rumah tangga tercatat lebih tinggi.
Data lain dirilis oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) Wihaji.
Berdasarkan hasil pemutakhiran pendataan keluarga pada 2024, ada 11.539.365 keluarga dengan kepala keluarga perempuan yang terdata di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Tinggalkan Komentar