Schoolmedia News Jakarta ---- Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Ditjen PAUD Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, menggelar acara Koordinasi dan Kolaborasi Tim Kerja Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Tahun 2024 di Gedung A Kemendikbudristek, Jakarta, Senin (15/1).
Kegiatan dilaksanakan guna menyelaraskan pemahaman target kinerja Direktorat PAUD dan Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Ditjen PDM) di tahun 2024. Kegiatan dihadiri oleh 170 karyawan Aparatur Sipil Negara, Tenaga Teknis dan Konsultan Direktorat PAUD.
Kegiatan dibuka oleh Ditjen PDM, Iwan Syahrir yang dihadiri oleh Plt Direkrur PAUD, Komalasari, Widyaprada Ahli Utama Kemendikbudristek, Harris Iskandar Ph.D, Dr Djayeng Baskoro dan Dr Soetanto.
Dalam kegiatan tersebut, Ditjen PDM, Iwan Syahrir menjadi motivator utama yang secara menarik berhasil mengemas kegiatan dengan sejumlah game yang membuat puluhan ASN hasil rotasi di lingkungan Direktorat PAUD menjadi saling mengenal. Demikian juga dengan sejumlah karyawan baru Tenaga Teknis sehingga bisa lebih mengenal rekan-rekannya.
Dalam paparanya bertajuk "Transformasi Ditjen PDM", Iwan Syahrir, Ph.D mengatakan berdasarkan hasil kajian McKinsey & Company yaitu perusahaan konsultan manajemen kelas dunia. Perusahaan ini sangat dipercaya dalam memberikan saran kepada dunia global baik dalam bisnis, pemerintahan, dan institusi. Perusahaan yang berasal dari Amerika, namun sudah memiliki cabang perusahaan di berbagai macam negara global.
Kajian McKinset memberikan penilaian sangat baik terhadap Kemendikbudristek. "Hasil kajian yang dilakukan McKinset memberikan kkta motivasi untuk menjadikan Kemendikbudristek menuju lembaga pemerintah yang siap menjadi World Class Organization atau organisasi bertaraf internasional dengan layanan terbaik sesuai dengan visi yang diharapkan Bapak Presiden," ujar Iwan Syahrir.
Menurut Ditjen PDM, sesunggunya permasalah dan tantangan yang dihadapi Kemendikbudristek jauh lebih hebat dan kompleks dari Perusahaan Swasta terbaik manapun. Berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), jumlah guru di Indonesia mencapai 3,36 juta orang pada semester ganjil tahun ajaran (TA) 2023/2024.
Dari jumlah tersebut, mayoritas guru mengajar di tingkat Sekolah Dasar (SD), yaitu sebanyak 1,47 juta orang atau menyumbang 43,89% dari keseluruhan guru di Tanah Air. Terbanyak kedua guru yang mengajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP), yaitu mencapai 673,3 ribu orang pada TA 2023/24. Jumlahnya berkontribusi sekitar 20% dari jumlah pengajar di periode ini.
Sedangkan jumlah pendidik di Satuan PAUD tercatat 486.451 orang. Berikutnya, ada guru yang mengajar untuk Sekolah Menengah Akhir (SMA) sebanyak 339,3 ribu orang dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 324,6 ribu orang. Keduanya menyumbang sekitar 10%-an dari total guru di Indonesia.
Jumlah murid Indonesia di tahun ajaran 2023/2024 telah melebihi 53 juta siswa. Di antara angka tersebut, 24 juta merupakan murid SD, 6.882.224 siswa PAUD.
"Ini belum termasuk tantangan mengelola satuan pendidikan yang setiap jenjangnya sangat banyak secara jumlah dan beragam mutunya. Belum lagi persoalan tentang krisis pembelajaran yang saat ini menjadi perhatian kita semua di Kemendikbudristek untuk dituntaskan," ujar Iwan Syahrir.
Ditegaskan, seluruh ASN di lingkungan Ditjen PDM harus menjadikan motto BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif dalam melaksanakan tugasnya.
Nilai utama dari BerAKHLAK yaitu menghargai setiap orang apapun latar belakangnya. Suka menolong orang lain. Membangun lingkungan kerja yang kondusif. Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.S etia kepada NKRI serta pemerintahan. BerAKHLAK merupakan panduan perilaku bagi ASN. Nilai dasar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, dan menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional
Menutup paparanya, Ditjen PDM menyampaikan 10 hal yang diharapkan pada tahiun 2024 ini dapat dilakukan yaitu;
1. Empati program disusun berdasarkan tahun ajaran bukan tahun anggaran. Persiapan jangan berlarut karena pdm bergerak di tahun ajaran.
2. Kegiatan koordinasi nasional dilaksanakan di jabodetabek. Sehingga bisa bertemu di kantor.
3. Setiap hari senin semua harus berada di kantor. Minimal 2 minggu sekali rapim c
4. Biasakan setelah kegiatan dilakukan refleksi 30 menit.
5. Dibiasakan untuk selalu membuat notula rapat.
6. Mengirimkan surat hasil pelaksanaan kegiatan. 1 lembar disampaikan ucapan terima kasih dan kesimpulan kegiatan.
7. Perkuat pemahaman program merdeka belajar dari sumber aslinya, dan pelajari story telling. Potensi SDM harus ditingkatkan.
8. Mirroring konsultan, keahliannya dipelajari sehingga ke depan tidak perlu konsultan teknis tetapi konsultan dengan kapabilitas yg lebih baik.
9. Dalam melaksanakan pekerjaan tidak hanya mencapai target tetapi jg berdampak pada satpen dan peserta didik.
10. ASN sesuai dengan janji dan sumpahnya harus mendahulukan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan.
Penulis Eko
Fot; : Awang
Tinggalkan Komentar