4 Jenis Daging yang Berisiko Menjadi Pembawa Virus Corona

Foto: Unsplash

 

Schoolmedia News, Jakarta – Kabar mengejutkan terkait infeksi virus corona kembali datang dari Beijing, Tiongkok. Dikabarkan bahwa wilayah tersebut mengalami lonjakan kasus lantaran dugaan bahwa COVID-19 dapat menular lewat makanan yang dijual di pasar setempat. Media pemerintah setempat mengatakan bahwa virus tersebut ditemukan di papan potong yang digunakan untuk salmon impor di pasar Xinfadi. 

Hal ini kemudian memicu kekhawatiran di seluruh penjuru negeri bahkan dunia. Sebelum kamu terlanjur panik karena takut tertular virus Corona dari daging yang biasa dikonsumsi, kamu juga sebaiknya tahu bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan tegas menyebut bahwa kemungkinan kontaminasi jenis ini hampir tidak ada.

Namun, penemuan beberapa jenis daging yang ternyata bisa menjadi pembawa virus Corona, terjadi di China saat pemerintah setempat melakukan penelitian terhadap beberapa sampel daging dan makanan laut impor dari Amerika Latin dan Eropa. Meskipun Indonesia belum tentu menerima impor dari negara-negara tersebut, tetapi tidak adalah salahnya kamu lebih waspada saat membeli dan mengonsumsi 4 jenis daging berikut ini.

 

Baca juga:  Makin Marak, Kenali 3 Modusnya Penipuan Online yang Beredar

 

1.    Ikan salmon
Pada Agustus 2020, sebuah studi baru dari Universitas Pertanian China Selatan dan Akademi Ilmu Pertanian Guangdong di Guangzhou mengumumkan bahwa jejak virus korona telah ditemukan pada sampel salmon beku yang diimpor dari Norwegia. Para peneliti mengklaim bahwa virus itu bertahan hingga delapan hari pada suhu 3,9°C.

 

2.    Sayap ayam
Masih di bulan yang sama, otoritas China melaporkan menemukan jejak virus di sayap ayam beku yang diimpor dari Brasil. Daging tersebut diuji selama pemeriksaan perbatasan di kota Shenzhen. Untungnya, tidak ada kasus infeksi manusia yang terkait dengan produk tersebut dan seorang ahli medis dari Universitas China Hong Kong berspekulasi bahwa partikel virus korona yang menempel kemungkinan berasal dari kemasan daging.

 

3.    Udang
Negara Amerika Latin lain yang terkait dengan makanan yang terkontaminasi adalah Ekuador. Di provinsi Anhui China, udang beku yang diimpor dari negara itu ditemukan memiliki jejak virus korona pada kemasan luarnya. Ini mendorong pemerintah China untuk menghentikan semua impor udang dari Ekuador. Namun, setelah menyetujui protokol keselamatan yang lebih ketat, Ekuador melanjutkan perdagangan udang mereka dengan China.

 

4.    Daging babi
Sebuah studi dari Irlandia dan Singapura yang menguji tingkat kelangsungan hidup virus korona pada beberapa jenis daging, termasuk daging babi, menemukan bahwa virus tersebut bertahan hingga tiga minggu setelah terkontaminasi pada sampel daging yang didinginkan (4°C) dan dibekukan (-20°C dan -80°C). Para peneliti menyatakan bahwa meskipun risiko penularan ke manusia dalam kasus seperti itu minimal, potensi wabah masih ada.

Komentar

250 Karakter tersisa