Tak Ingin Ada Pengangguran Terdidik, Menristekdikti: Perguruan Tinggi Jangan Sekadar Hasilkan Tenaga Ahli

Ilustrasi kampus, Foto: Pixabay

 

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan perguruan tinggi (PT) hendaknya jangan hanya sekadar menghasilkan tenaga ahli, tetapi tidak diserap dunia industri.

"Perguruan tinggi harus menghasilkan tenaga kerja profesional pada bidangnya, terutama pendidikan vokasi," kata Nasir di Jakarta, Kamis, 9 Mei 2019.

Nasir menjelaskan saat ini banyak lulusan perguruan tinggi yang bekerja tidak pada bidangnya atau tidak relevan dengan latar belakang pendidikan. Hal itu menjadi masalah baru terkait dengan penyiapan sumber daya manusia (SDM).

"Untuk pendidikan akademik, mahasiswanya melakukan riset yang bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini pula yang akan menaikkan daya saing bangsa," kata Nasir.

 

Baca juga: Kemenristekdikti Dorong Perguruan Tinggi Kembangkan Inovasi Unggulan Daerah

 

Dalam kesempatan itu, ia juga menambahkan perlunya kurikulum perguruan tinggi yang selaras dengan industri sehingga lulusan yang dihasilkan benar-benar diserap industri.

"Belum semua perguruan tinggi belum melakukan harmonisasi dengan industri. Ini perlu dibangun," kata Nasir tegas.

Kemenristekdikti juga membuat sejumlah kebijakan agar lulusan bisa diserap industri. Kebijakan tersebut diantaranya tenaga dosen politeknik yang sebelumnya harus S2, maka untuk politeknik ke depan 50 persen staf pengajarnya harus berasal dari dunia industri.

 

Baca juga: Ada Dana Rp 990 Miliar, Kemenristekdikti Ajak Generasi Muda Lakukan Riset

 

"Tidak kami sarankan untuk ambil pascasarjana dulu, tapi harus ahli di bidangnya," kata Nasir.

Dengan demikian, Nasir berharap bisa meningkatkan kompetensi lulusan perguruan tinggi sehingga dapat langsung diserap oleh industri sehingga tidak ada lagi yang namanya pengangguran terdidik.

Lipsus Selanjutnya
Psikolog: Laku Orang Tua Pengaruhi Perilaku Kekerasan Anak
Lipsus Sebelumnya
Penerbit Jual 12 Hak Cipta Buku Mata Pelajaran di London Book Fair

Liputan Khusus Lainnya:

Comments (0)

    Tinggalkan Komentar