Datangi Kantor Disdik, Mahasiswa Tuntut Pemda Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Aceh

 

Ilustrasi demontrasi, Ilus: Pixabay

 

Mahasiswa yang mengatasnamakan dari Aliansi Mahasiswa Anti Penindasan (AMAP) di Lhokseumawe melakukan unjuk rasa di depan kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe. Mereka menuntut pemerintah daerah agar meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh.

Koordinator lapangan kelompok tersebut, Ernestho mengatakan, bahwa program Aceh Caroeng (Aceh Pintar) harus dihapuskan, karena tidak memberikan hasil yang optimal terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Aceh serta lebih banyak menyerap anggaran.

Selain itu, dalam unjuk rasa tersebut, mahasiswa juga meminta kepada pemerintah untuk melakukan pemerataan guru yang berkualitas hingga ke daerah terpencil. Pemerataan guru tersebut diiringi dengan upayapemerintah daerah melakukan pemerataan infrastruktur pendidikan yang lebih baik dan merata.

Tuntutan lainnya, mahasiswa juga menuntut supaya pemerintah menghadirkan kurikulum bahasa daerah serta merevisi kurikulum pendidikan dan juga menghapuskan liberalisasi pendidikan, juga mengembalikan pendidikan sesuai dengan asasnya.

Tak hanya itu. Para demonstran juga meminta kepada pemerintah daerah untuk mensejahterakan guru honorer Menurut demonstran, saat ini banyak guru honorer yang telah bekerja keras tetapi kesejahteraannya jauh di bawah guru yang berstatus PNS.

Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Lhokseumawe akhirnya diterima oleh Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe Nasruddin.

Menanggapi aksi dan tuntutan mahasiswa tersebut, Nasruddin menjelaskan, pihaknya akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada atasannya untuk ditindaklanjuti.

Kepada para demonstran, Nasrudin juga menjelaskan tentang beberapa kemajuan pendidikan di Kota Lhokseumawe serta dalam waktu dekat pihaknya akan menyusun kurikulum tentang kearifan lokal untuk menampung nilai-nilai muatan lokal.

Aksi yang dimulai sekitar pukul 10.30 WIB tersebut berakhir pada pukul 12.00 WIB dengan kondisi tertib dan tidak terjadi tindakan yang tidak diinginkan.

Lipsus Selanjutnya
Gubernur: Hardiknas Harus Jadi Ajang Evaluasi Diri
Lipsus Sebelumnya
Sekolah Antusias Gelar UNBK Mandiri, Pemkab Gorontalo Fokus Tingkatkan Infrastruktur

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar