Tudingan Pemerintah Hilangkan Pendiri NU Hasyim Asy'ari di Kamus Sejarah Indonesia Salah

Foto: Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid

Schoolmedia News, Jakarta - Beredarnya protes dari kalangan yang menuding Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbu), Karena kamus Sejarah Indonesia Jilid I yang diterbitkan Kemendikbud  menghilangkan pendiri NU, Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari.

Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid menegaskan, Kemendikbud selalu berefleksi pada sejarah bangsa dan tokoh-tokoh yang ikut membangun Indonesia, termasuk Hadratus Syech Hasyim Asy’ari dalam mengambil kebijakan di bidangpendidikan dan kebudayaan.

Hilmar yang juga dikenal sebagai sejarawan melengkapi pernyataannya dengan fakta. 

“Museum Islam Indonesia Hasyim Asyari di Jombang didirikan oleh Kemendikbud. Bahkan, dalam rangka 109 tahun Kebangkitan Nasional, Kemendikbud menerbitkan buku KH. Hasyim Asy’ari: Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri.” Ujar Hilmar dalam siaran pers, Senin (19/4).

Baca juga: Tiga Pendekatan Penilaian Yang Mampu Meningkatkan Kompetensi Peserta Didik

Meluruskan tudingan yang dimaksud, Hilmar menjelaskan, bahwa buku Kamus Sejarah Indonesia Jilid I tidak pernah diterbitkan secara resmi. Dokumen tidak resmi yang sengaja diedarkan di masyarakat oleh kalangan tertentu merupakan salinan lunak (softcopy) naskah yang masih perlu penyempurnaan. Naskah tersebut tidak pernah kami cetak dan edarkan kepada masyarakat.

“Naskah buku tersebut disusun pada tahun 2017, sebelum periode kepemimpinan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim. Selama periode kepemimpinan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim, kegiatan penyempurnaan belum dilakukan dan belum ada rencana penerbitan naskah tersebut,” ujarnya.

Keterlibatan publik menjadi faktor penting yang akan selalu dijaga oleh segenap unsur di lingkungan Kemendikbud. 

"Saya ingin menegaskan sekali lagi bahwa tidak mungkin Kemendikbud mengesampingkan sejarah bangsa ini, apalagi para tokoh dan para penerusnya,” tutup Hilmar.

Sebelumnya, Ketua Umum NU CIRCLE (Masyarakat Profesional Santri) R. Gatot Prio Utomo protes keras atas tindakan Kemdikbud yang menghilangkan tokoh pendiri NU dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I yang diterbitkan Kemdikbud dan meminta Nadiem bertanggung jawab atas penghilangan jejak sejarah tersebut.
 

Komentar

250 Karakter tersisa