Sekolah Mulai Terapkan Belajar Tatap Muka, Legislator Ingatkan Kesehatan

Foto: Pixabay

 

Schoolmedia News, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI Dewi Coryati mengingatkan pihak sekolah yang sudah menerapkan belajar secara tatap muka agar selalu mengutamakan unsur kesehatan dan keamanan. Untuk diketahui, sebagian sekolah di Provinsi Bengkulu sudah tidak lagi menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui sistem dalam jaringan (daring).

“Faktor kesehatan dan keamanan dimaksud, penerapan disiplin protokol kesehatan (prokes) di sekolah, seperti, selalu memakai masker, menyediakan tempat cuci tangan atau handsanitizer dan pengaturan jarak, khususnya tempat duduk,” ungkap Dewi Coryati, ketika menyikapi telah adanya sejumlah sekolah khususnya SMA/SMK dan sekolah swasta, menerapkan sistem belajar tatap muka langsung, pada Kamis, 29 Oktober 2020, seperti dilansir dari laman RRI

 

Baca juga: Pelajar Indonesia Raih 9 Medali di Kompetisi Astronomi-Astrofisika Dunia

 

Menurut Dewi, pentingnya memperhatikan unsur kesehatan dan keselamatan dalam sistem belajar mengatar tatap muka langsung di tengah pandemi ini, agar penyebaran Covid-19 tidak sampai terjadi, sehingga sampai menciptakan klaster baru nantinya. Apalagi, menurutnya, perkembangan kasus konfirmasi positif di Provinsi Bengkulu sampai saat ini, masih berfluktuatif.

Maka, dalam pengaturan jarak tempat duduk, politisi perempuan PAN ini meminta, agar jajaran pendidik di sekolah, dapat mengatur dengan mempertimbangkan rasio jumlah peserta didik, dan juga jam pelajarannya tidak boleh lebih dari 2 jam, karena berada dalam ruangan tertutup.

“Tidak dipungkiri memang proses belajar tatap muka ini penting, karena pembelajaran itu bukan transfer ilmu, tapi pendidikan itu bagaimana mengajarkan dengan harus dicontohkan, terutama pada sekolah kejuruan. Tidak bagus memang, pelajaran praktek yang hanya dicontohkan saja tanpa ada praktek langsung. Jadi, silakan pihak sekolah mengatur dengan tetap memperhatikan unsur kesehatan dan keselamatan anak didiknya,” ujarnya.

 

Baca juga: 40 Siswa SMAN 1 Toapaya Terima Beasiswa dari Baznas

 

Lebih lanjut Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Provinsi Bengkulu ini menambahkan, berbicara soal adanya vaksin yang nantinya akan diberikan kepada masyarakat termasuk peserta didik, mau tidak mau pemerintah harus memastikan dahulu aman, dengan melakukan uji coba beberapa kali. Artinya, vaksin Covid-19 yang disebut-sebut mulai diluncurkan awal tahun depan, tidak bisa langsung disuntikan kepada generasi penerus bangsa ini.

“Kami dari legislatif juga belum tahu soal vaksin ini. Tapi informasinya masih tahap uji coba dulu. Silakan saja, karena adanya vaksin nanti harus benar-benar aman untuk anak-anak dan tidak sampai terpapar Covid-19 lagi,” ujarnya.

Komentar

250 Karakter tersisa