Foto: Pixabay
Schoolmedia News, Aceh Singkil - Masyarakat di Kabupaten Aceh Singkil mengalami kekurangan guru. Kekurangan itu juga dialami oleh Kementerian Agama (Kemenag) setempat.
Kepala Kemenag Aceh Singkil, Syaifuddin mengatakan, untuk menutupi kekurangan guru bidang studi tersebut, pihaknya memanfaatkan tenaga honorer dan tenaga bakti.
"Dari 135 seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tersebar di seluruh jajaran Kemenag Aceh Singkil, Kita masih kekurangan tenaga pendidik. Terkhusus Guru bidang studi Bahasa Inggris dan Fisika," ujar Syaifuddin dalam peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan PGRI Ke-75, Rabu, 25 November 2020, melansir dari laman RRI.
Baca juga: Masa Kontrak PPPK Guru Bisa Sampai Batas Usia Pensiun, Syaratnya?
Untuk menyikapi persoalan kekurangan Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya tenaga pendidik bidang studi, Syaifuddin berharap agar ini dapat menjadi perhatian serius bagi para pemangku kebijakan saat melakukan perekrutan CPNS atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Sebab jika tidak, dia melanjutkan, besar kemungkinan pendidikan di Aceh Singkil, khususnya jajaran Kemenang akan mengalami penurunan mutu.
"Melihat banyak guru mata pelajaran di sekolah madrasah-madrasah yang kosong, kita khawatir mutu pendidikan kedepan akan semakin berkurang," ujarnya.
Baca juga: Wacana 1 Juta Guru P3K, FSGI: Selesaikan Dulu 43.000 Guru Tahun Lalu
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Aceh, Al- Munzir mengungkapkan, persoalan kekurangan guru, tidak hanya terjadi di Aceh Singkil. Akan tetapi, termasuk menjadi persoalan nasional.
Untuk itu dia berharap kepada pemerintah pusat, selaku pemangku kebijakan, agar membuka peluang seluas-luasnya kepada tenaga guru honorer, terkait pengangkatan PPPK.
"Bicara kekurangan guru tidak hanya terjadi di Aceh Singkil. Untuk itu, kita berharap program PPPK segera dapat terwujud dan menjadi pelung khusus bagi tenaga honorer," ujarnya.
Untuk diketahui, Kemenag setempat melakukan inovasi dan peningkatan mutu pendidikan, yakni melaksanakan asesmen bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas. Kemudian, melaksanakan pembelajaran tatap muka dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
250 Karakter tersisa